Minggu, 14 Juli 2019 20:14

Turis Asing Belajar Tarian Tradisional di Desa Tamatto Bulukumba

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Volunteer dari berbagai negara yang tergabung dalam organisasi AIESEC, belajar tarian tradisional Sulsel di Sanggar Seni Warisan Budaya (SSWB) Desa Tamatto, Kabupaten Bulukumba, Minggu (14/7/2019).
Volunteer dari berbagai negara yang tergabung dalam organisasi AIESEC, belajar tarian tradisional Sulsel di Sanggar Seni Warisan Budaya (SSWB) Desa Tamatto, Kabupaten Bulukumba, Minggu (14/7/2019).

Volunteer dari berbagai negara yang tergabung dalam organisasi AIESEC, belajar tarian tradisional Sulsel di Sanggar Seni Warisan Budaya (SSWB) Desa Tamatto, Kabupaten Bulukumba, Minggu (14/7/2019).

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Volunteer dari berbagai negara yang tergabung dalam organisasi AIESEC, belajar tarian tradisional Sulsel di Sanggar Seni Warisan Budaya (SSWB) Desa Tamatto, Kabupaten Bulukumba, Minggu (14/7/2019).

Mereka yang berasal dari China, Turky, Swiss, Italia, Lithuania, dan Mesir ini, tertarik mempelajari beberapa jenis tarian, seperti Padduppa dan empat Etnis.

Tak hanya belajar gerakan tari, para Volunteer juga belajar makna dari pakaian adat yang dikenakan penari. 

Bahkan, saat belajar, mereka mengenakan pakaian adat lengkap khas suku Bugis-Makassar, yaitu Baju Bodo dan Jas Tutu.

Ketua SSWB, WIldhan Syawal mengungkapkan, belajar menari tradisional untuk para turis ini adalah salah satu dari serangkaian kegiatan yang dilakukan para Volunteer di Desa Tamatto.

"Ini juga sebagai ajang promosi kebudayaan yang kita miliki," ujar Wildan disela-sela waktu latihan.

Bulukumba secara umum, kata Wildan, selama ini dikenal sebagai daerah yang tanak budaya, namun belum terekspos dengan baik. Sehingga, turis mancanegara yang datang ke Bulukumba biasanya hanya mengunjungi Pantai Bira saja.

"Kita punya banyak Wisata Budaya, ada Ammatoa Kajang, ada pembuatan Perahu Pinisi, ada juga wisata Religi di Dato Tiro. Nah kedatangan mereka di Tamatto, coba kita manfaatkan untuk memperkenalkan itu," urainya.