RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump menuju Zona Demiliterisasi yang membagi kedua Korea pada hari Minggu (30/06/2019).
Perjalanan itu dilakukan setelah sebelumnya mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk berjabat tangan di zona paling berbahaya.
Dia mengundang Kim melalui Twitter pada hari Sabtu, setelah mengikuti KTT G20 di Jepang.
Korea Utara menggambarkan tawaran itu sebagai hal yang menarik, tetapi belum mengatakan apakah Kim akan menerimanya.
Jika pertemuan itu benar-benar terlaksana, maka itu diyakini akan memberikan dampak yang sangat besar.
"Pertemuan itu, betapapun singkatnya, akan memiliki dampak besar karena DMZ melambangkan ketegangan militer antara Korea Utara dan Amerika Serikat," kata Koh Yu-hwan, seorang profesor di Universitas Dongguk di Seoul.
Namun tidak semua melihatnya bagus. Robert Kelly dari Pusan ??National University mencemooh undangan Trump. Dia menilai itu hanya sebagai lelucon Trump, dan dibuat untuk TV.