Rabu, 26 Juni 2019 03:30

Wabah Demam Otak Melanda India, 152 Anak-Anak Meninggal Dunia

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi demam otak
Ilustrasi demam otak

Sebanyak 152 anak-anak meninggal setelah wabah demam otak melanda India. Demam otak atau Sindrom Ensefalitis Akut menyebakan otak meradang.

RAKYATKU.COM - Sebanyak 152 anak-anak meninggal setelah wabah demam otak melanda India. Demam otak atau Sindrom Ensefalitis Akut menyebakan otak meradang.

Wabah mematikan itu terjadi di Muzaffarpur di negara bagian Bihar, wilayah yang saat ini mengalami gelombang panas yang mematikan. Ensefalitis dikatakan dipicu oleh dehidrasi dan malnutrisi dan juga dikaitkan dengan buah leci.

Laporan menyebutkan jumlah kematian saat bervariasi; beberapa mengatakan 152 sementara yang lain memperkirakan 122 dan 129. Bihar mempunyai rekaman statistik kesehatan anak terburuk di dunia.

Wabah serupa menewaskan 350 anak-anak di Muzaffarpur pada 2014, yang menimbulkan pertanyaan mengapa pemerintah negara bagian dan pusat tidak berbuat lebih banyak untuk memerangi penyakit ini.

Sebuah petisi yang diajukan oleh aktivis-pengacara Manohar Pratap menuduh pemerintah tidak bertindak.

"Kami mengeluarkan pemberitahuan kepada pemerintah Bihar untuk meminta tanggapan terperinci," kata Hakim Sanjiv Khanna, seorang hakim Mahkamah Agung dikutip dari okezone.com.

Petisi, yang dikenal sebagai litigasi kepentingan publik, adalah cara umum bagi warga negara untuk menekan pemerintah negara bagian dan pusat untuk bertindak.

Salinan petisi, dilihat oleh Reuters, mengatakan AES dapat disembuhkan dan kehidupan anak-anak muda hilang karena tidak peran negara.

"Sebagian besar kematian terjadi karena kurangnya fasilitas medis di daerah wabah," isi petisi tersebut.
Pada Senin (24/6/), kementerian kesehatan India menegaskan kembali sebuah janji yang pertama kali dibuat pada tahun 2014 bahwa akan membuka bangsal anak-anak dengan 100 tempat tidur di distrik tersebut.

Para pemimpin India mendapat kecaman karena kurangnya tanggapan mereka.