Rabu, 26 Juni 2019 01:30

Hidung Masih Menempel di Jeriken, Remaja 14 Tahun Meninggal Akibat Hirup Lem

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ilustrasi zat campuran untuk mabuk [shutterstock]
ilustrasi zat campuran untuk mabuk [shutterstock]

Seorang remaja berusia 14 tahun, ditemukan tewas di sebuah kursi hitam di Port Dickson, Malaysia. Ia ditemukan dalam posisi duduk dan hidung masih menempel dalam lubang botol putih berisikan lem.

RAKYATKU.COM - Seorang remaja berusia 14 tahun, ditemukan tewas di sebuah kursi hitam di Port Dickson, Malaysia. Ia ditemukan dalam posisi duduk dan hidung masih menempel dalam lubang botol putih berisikan lem.

Polisi menduga remaja yang tidak disebutkan identitasnya ini, meninggal akibat overdosis inhalasi aroma lem yang dipegangnya.

Mengirup lem memang menjadi salah satu cara mudah dan murah yang biasa digunakan remaja untuk merasakan sensasi 'melayang'.

Biasanya lem yang digunakan adalah lem pelarut. Ini adalah benda alternatif untuk ganja atau obat-obatan terlarang lainnya.

Mengirup lem bisa sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa. Jika tidak, risiko kesehatan terparahnya adalah kerusakan otak dan masalah pernapasan parah.

Selain itu, ada risiko kesehatan jangka panjang terkait dengan mengirup lem pelarut, berdasarkan Institut Kesehatan Nasional Amerika (NIH) dikutip dari himedik.com:

- Kerusakan hati dan ginjal
- Gangguan pendengaran
- Kerusakan sumsum tulang
- Kehilangan koordinasi dan spasme tungkai (karena kerusakan saraf)
- keterlambatan perkembangan perilaku (dari masalah otak)
- kerusakan otak (dari aliran oksigen yang terputus ke otak)

Disebutkan juga bahwa praktik inhalansia lem ini bisa membuat overdosis. Ini akan terjadi ketika seseorang menggunakan terlalu banyak obat dan memiliki reaksi toksik yang mengakibatkan gejala serius atau kematian, seperti remaja lelaki tersebut.

Sama halnya dengan narkotika, praktik inhalansia ini juga menyebabkan kecanduan yang merupakan bentuk dari Gangguan Penggunaan Zat.