RAKYATKU.COM - PSSI telah mewacanakan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 2019. Namun, biaya jadi kendala.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) merespons dengan menyebut deretan kendala penggunaan VAR di Liga 1. Mereka pun pesimistis VAR bsia diterapkan pada kompetisi musim ini.
Dalam prosesnya, PSSI galau dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkannya. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Yoyok Sukawi, mengakui penggunaan VAR memerlukan biaya mencapai Rp7 miliar.
Jika itu dibebankan kepada setiap klub, Yoyok menilai tidak semua klub menyanggupinya.
"Banyak faktor yang harus dipikirkan. Salah satunya kompetisi ini banyak klub yang lokasinya saling berjauhan. Kalau misalnya kami bebankan kepada klub, artinya masing-masing klub harus punya perangkat itu dengan membeli VAR sendiri. Yang kami tahu harga perangkat lebih dari Rp7 miliar sesuai regulasi FIFA," ujar Yoyok saat dikutip Detik.com, Jumat (31/5/2019).
"Mungkin tidak bisa segera, mungkin saja putaran kedua atau tahun depan. Siapa tahu nanti ada sponsor yang membantu memberikan dana sehingga bisa membeli VAR. Jadi masalahnya tidak semua mampu membeli VAR," kata Yoyok.
Selain itu, alat komunikasi yang sempat diwacanakan dengan prediksi biaya yang lebih rendah juga belum terwujud.
"Kami sudah ingin melontarkan wacana penggunaan alat komunikasi tapi ya bagaimana, masyarakat, pelaku sepakbola kami inginnya VAR. Sekarang VAR harganya sudah tahu, apa sanggup?" ujar Yoyok.