Sabtu, 01 Juni 2019 07:30

Hilal Kerap Tak Terlihat, Ini Penjelasan Ilmiah Ustaz Adi Hidayat

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ustaz Adi Hidayat Lc MA
Ustaz Adi Hidayat Lc MA

Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Senin (3/6/2019). Penentuan 1 Syawal 1440 akan ditentukan berdasarkan metode hisab dan rukyat.

RAKYATKU.COM - Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Senin (3/6/2019). Penentuan 1 Syawal 1440 akan ditentukan berdasarkan metode hisab dan rukyat.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag, Mastuki mengatakan, biasanya sidang isbat dihadiri duta besar-duta besar negara sahabat dan sejumlah pejabat pemerintahan, termasuk para pakar falak dari ormas-ormas Islam.

Rangkaian sidang isbat diawali dengan pemaparan secara terbuka mengenai posisi hilal atau bulan baru berdasarkan data hisab oleh pakar astronomi.

Sidang isbat sendiri akan digelar secara tertutup yang dipimpin menteri agama. Dalam sidang tertutup, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah akan melaporkan hasil pemantauan hilal yang dilakukan di 34 titik di Indonesia.

Jika pada 3 Juni hilal sudah bisa diamati atau dilihat oleh petugas yang sudah disumpah, maka 1 Syawal akan jatuh esok harinya, Selasa (4/6/2019).

Namun jika pada hari itu belum satupun petugas melihat hilal, maka Ramadan 2019 akan digenapkan menjadi 30 hari atau istikmal sehingga Lebaran 2019 jatuh pada Rabu (5/6/2019).

Sebelumnya, Muhammadiyah sudah menentukan 1 Syawal 1440 Hijriah pada Rabu (5/6/2019).

Menurut perhitungan Muhammadiyah, pada Senin (3/6/2019) pukul 17.04 WIB, tinggi bulan ketika matahari terbenam di Yogyakarta berada di posisi -00 derajat, 9 menit 22 detik. 

Dengan posisi tersebut diperkirakan hilal atau bulan baru belum wujud atau belum bisa diamati. Berdasarkan itu, Ramadan digenapkan menjadi 30 hari.

Penentuan awal bulan berdasarkan metode rukyat dan hisab ini dijelaskan secara panjang lebar Ustaz Adi Hidayat. Saksikan penjelasan lengkapnya dalam video berikut ini: