Rabu, 29 Mei 2019 04:30

Siap-siap Tukar Uang Jelang Lebaran, Begini Cara Mengenali Uang Palsu

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Uang palsu yang belum dipotong (NNC)
Uang palsu yang belum dipotong (NNC)

Menjelang lebaran layanan penukaran uang baru makin meningkat. Di Indonesia, membagikan uang di hari raya Lebaran pada anak dan sanak saudara menjadi tradisi tersendiri. Pada tahun 2019 saja, Bank Ind

RAKYATKU.COM - Menjelang lebaran layanan penukaran uang baru makin meningkat. Di Indonesia, membagikan uang di hari raya Lebaran pada anak dan sanak saudara menjadi tradisi tersendiri. Pada tahun 2019 saja, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan Rp 217,1 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Untuk lokasi penukaran uang kecil di seluruh Indonesia juga meroket 150 persen ketimbang tahun lalu.

Umumnya penukaran uang dapat dilakukan melalu bank resmi seperti Bank Indonesia (bank sentral) dan beberapa bank umum. Namun, kesempatan ini tidak disia-siakan sebagian orang. Tak sedikit pula ditemui orang yang menawarkan jasa penukaran uang. Jasa penukaran uang ini lazim ditemui di pinggir jalan atau tempat-tempat umum.

Hal ini pula yang digunakan sebagian oknum tertentu untuk mengedarkan uang palsu. Maraknya peredaran uang palsu membuat banyak orang resah. Bank Indonesia sebenarnya sudah memberi serangkaian unsur pengaman pada mata uang rupiah agar tak mudah di palsu. Meski begitu, masih saja ada orang yang tertipu uang palsu saat bertransaksi.

Nah, agar lebih waspada dalam menukarkan uang baru atau bertransaksi saat lebaran, berikut cara mengenali uang palsu yang berhasil Liputan6.com rangkum dari laman resmi Bank Indonesia, Selasa(28/5/2019).
- Bahan baku uang kertas Rupiah terbuat dari dari kertas khusus berbahan serat kapas.

- Warna uang asli terlihat terang dan jelas.

- Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

- Terdapat tanda air atau watermark pada uang asli. Tanda air ini berupa gambar pahlawan dan terdapat pada semua pecahan uang kertas. Pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000 dan Rp 10.000 terdapat electrotype Logo Bank Indonesia dalam ornamen tertentu akan terlihat apabila diterawang ke arah cahaya.

- Gambar perisai berisi logo Bank Indonesia akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 terdapat perubahan warna dari merah kemerahan menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20.000 terjadi perubahan warna dari hijau menjadi ungu.

- Terdapat gambar tersembunyi multiwarna berupa angka yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Pada pecahan Rp 100.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp 100. Pada pecahan Rp 50.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan biru pada angka Rp 50 dan pada pecahan Rp 20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp 20. Lalu, pada pecahan Rp 10.000 terdapat kombinasi warna ungu, biru, dan kuning pada angka Rp 10.

- Pada bagian depan, untuk pecahan Rp 20.000, terdapat tulisan ‘BI’ dalam bingkai persegi panjang yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Kemudian pada pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 terdapat angka 5, 2, dan 1 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Kemudian pada bagian belakang, terdapat angka nominal Rp 100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

- Adanya teknik cetak khusus dimana gambar utama, gambar lambang negara ‘Garuda Pancasila’, angka nominal, huruf terbilang, frasa ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’, dan tulisan ‘Bank Indonesia’ akan terasa kasar apabila diraba.

- Terdapat Kode tuna netra berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar apabila diraba.

- Terdapat gambar saling isi dimana Logo Bank Indonesia yang akan terlihat utuh apabila diterawang ke arah cahaya.

- Hasil cetak akan memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet.

- Adanya ulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

- Adanya gambar raster berupa tulisan ‘NKRI’ yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

Dikutip dari liputan6.com, cara mengenali uang palsu adalah dengan melakukan langkah 3D yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Ini adalah cara yang cukup cepat untuk mengenali apakah uang yang Anda terima asli atau palsu. Berikut cara mengetes keaslian uang, jika Anda tidak menemukan tanda-tanda dibawah bisa dipastikan bahwa uang Anda palsu.

Dilihat

Ketika dilihat, uang asli akan memiliki warna yang terlihat terang dan jelas. Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang Rupiah Kertas pecahan Rp 100.000, Rp 50.000 dan Rp 20.000. Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu. Terdapat pula perisai logo BI pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dan Rp 20.000.

Selain itu, pada uang asli Anda akan menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000. Selain itu, ada pula gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.

Diraba

Saat uang Rupiah asli diraba, akan terasa kasar pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa "NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA", dan tulisan "BANK INDONESIA."Terdapat pula Kode Tuna Netra (Blind Code) berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar bila diraba (Tactile).

Diterawang

Saat uang asli diterawang Anda akan menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu dan logo BI yang akan terlihat utuh.