Rabu, 15 Mei 2019 10:29

Demokrat Tak Hadiri Pemaparan Kecurangan Pilpres, Gara-Gara Poyuono?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana pemaparan dugaan kecurangan pilpres 2019 oleh BPN Prabowo-Sandi.
Suasana pemaparan dugaan kecurangan pilpres 2019 oleh BPN Prabowo-Sandi.

Sejumlah tokoh menghadiri simposium BPN yang mengungkap dugaan kecurangan Pilpres 2019. Namun, tidak terlihat pimpinan Partai Demokrat. Ada apa?

RAKYATKU.COM - Sejumlah tokoh menghadiri simposium BPN yang mengungkap dugaan kecurangan Pilpres 2019. Namun, tidak terlihat pimpinan Partai Demokrat. Ada apa?

Dalam acara yang digelar di Hotel Grand Sahid Jakarta itu, hadir pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Begitu pula Ketua BPN, Djoko Santoso.

Tokoh lain yang hadir yakni Amien Rais, Mardani Ali Sera, Sarwan Hamid, Zulkifli Hasan, Salim Segaf Al Jufri, Rizal Ramli, Said Didu, Fadli Zon, Rahmawati Soekarnoputri, Titik Soeharto, Neno Warisman, Hasyim Djojohadikusumo, Letjen (purn) Sjafri Syamsudin, Tedjo Edhy Pudijatno, Fuad Bawazier, hingga Lieus Sungkharisma.

Mengapa politikus Partai Demokrat tidak hadir? Sepertinya ada kaitannya dengan keretakan yang muncul belakangan ini. Waketum Gerindra Arief Poyuono sempat mengusir Demokrat dari koalisi karena dianggap berisik.

Perseteruan sempat memanas setelah beberapa politikus Partai Demokrat terkesan memandang enteng Arief. Salah satunya datang dari Ferdinand Hutahaean.

"Kami juga tahu ya, Arief ya gitu-gitu, karena saya tidak pernah melihat Arief di Kertanegara (rumah Prabowo) selama proses pemilu sebagai elite Gerindra yang memperjuangkan Prabowo. Jadi saya rasa dia bukan siapa-siapa di sana," kata ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat itu.

Poyuono membalas pernyataan Demokrat. Ia menyinggung soal AHY yang gagal menjadi cawapres Prabowo. Poyuono merasa Komandan Kogasma Demokrat itu tak dipilih Prabowo jadi pasangannya karena peran darinya.

"Tahu apa kader Demokrat tentang saya di Gerindra. Wong AHY saja bisa saya check out dari cawapresnya Prabowo kok," ujar Poyuono.

Belakangan, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria memohon maaf kepada Demokrat atas pernyataan Poyuono atas nama partai. 

Meski begitu, Poyuono merasa apa yang disampaikan Riza adalah pernyataan pribadi. Ia juga menolak meminta maaf, termasuk kepada Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang disebutnya seperti undur-undur.

"Nggak Gerindra yang minta maaf ya sama Demokrat. Kan Riza Patria yang minta maaf. Gerindra dan aku nggak akan minta maaf ke SBY dan Demokrat. Tidak sudi ya karena SBY dan Demokrat sudah keterlaluan terhadap Prabowo dan Gerindra dalam berpolitik," kata Poyuono.