Rabu, 15 Mei 2019 08:30

Pria Iran Dilarang Menatap Wanita Selama Ramadan

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pria Iran Dilarang Menatap Wanita Selama Ramadan

Pria-pria di Iran dilarang untuk memandangi langsung wanita selama bulan Ramadan. Langkah ini merupakan salah satu peraturan keras terhadap kebebasan di tengah sanksi Amerika Serikat yang dijatuhkan a

RAKYATKU.COM - Pria-pria di Iran dilarang untuk memandangi langsung wanita selama bulan Ramadan. Langkah ini merupakan salah satu peraturan keras terhadap kebebasan di tengah sanksi Amerika Serikat yang dijatuhkan atas negara tersebut. 

Selain itu, pengadilan negara juga mengumumkan bahwa siapa pun yang makan di depan umum selama bulan puasa atau memutar musik di radio mobil mereka juga akan ditangkap.

"Nasihat pribadi saya kepada wanita adalah agar menghormati jilbab bahkan lebih dari sebelumnya, dan para pria harus menghindari menatap langsung pada pejalan kaki wanita," kata Gholam Hossein Esmaili, seorang juru bicara pengadilan di Iran.

"Siapa pun yang mengabaikan instruksi ini selama bulan Ramadan, berart melakukan pelanggaran dan harus menghadapi unit penegak hukum," ujarnya seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa 14 Mei 2019.

Peraturan ini diumumkan beberapa saat setelah beredar video di media sosial bagaimana anak-anak sekolah sedang menari dengan diiringi lagu pop. Menteri Pendidikan Iran, Mohammad Bathaei mengatakan, tim spesialis sedang mencari sumber video tersebut.

"Musuh sedang mencoba berbagai cara untuk menciptakan kegelisahan di antara orang-orang termasuk dengan menyebarkan video yang mengganggu ini. Saya yakin ada semacam komplotan politik di balik penyebaran klip video di sekolah-sekolah," ujar Bathaei.

Selain itu, pengetatan peraturan ini juga dilakukan ketika sanksi AS pada ekspor minyak Iran dan sektor energi menjerumuskan negara itu ke dalam krisis ekonomi.

Mata uang anjlok sementara inflasi diprediksi mencapai 40 persen tahun ini. Pemogokan buruh dan pegawai negeri biasa terjadi dan pemerintah juga menghadapi peningkatan gerakan hak-hak perempuan di negara itu.