Minggu, 12 Mei 2019 12:53

Ditanya Pernyataan "Hina Kalau ke Istana", Ini Jawaban Cak Nun

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Emha Ainun Najib
Emha Ainun Najib

Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun akhirnya menanggapi viralnya potongan pembicaraannya pada program Mata Najwa. Mengapa menganggap dirinya hina jika datang ke Istana?

RAKYATKU.COM - Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun akhirnya menanggapi viralnya potongan pembicaraannya pada program Mata Najwa. Mengapa menganggap dirinya hina jika datang ke Istana?

Cak Nun menegaskan tidak bermaksud sombong menyatakan demikian. Cak Nun juga tidak menyebut siapa presiden yang dimaksud. 

"Kalau sudah melamar, namanya tamu harus kita hormati. Tapi saya bilang 'Tuhan, kalau memang nggak baik nggak usah datang, gimana caranya. Sampeyan kan tahu segala macam, punya cara banyak sekali lah. Kalau memang nggak baik nggak usah ditemui'. Akhirnya nggak ketemu semua," kata Cak Nun seperti dikutip dari Detikcom.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan tidak ada paksaan bagi tamu undangan, semisal Cak Nun, menolak jika diundang Presiden Jokowi. Yang jelas, kata Ngabalin, Jokowi siap bersilaturahmi dengan siapa saja.

"Tidak ada memaksa, namanya juga diundang. Kan ada yang mendadak tak bisa datang. Jadi normal saja, betapa banyak orang yang tidak bisa dan tidak mau, namanya juga silaturahmi," ucap Ngabalin.

Dalam video yang beredar, Cak Nun mengatakan kedaulatan berada di tangan rakyat seutuhnya karena Indonesia adalah negara demokrasi. Cak Nun memandang seseorang yang dipilih rakyat untuk menjadi presiden hanya "karyawan kontrak" selama lima tahun.

"Presiden kan outsourcing, buruh lima tahun, buruh lima tahun kok manggil-manggil bos," ujar Cak Nun dan disambut tawa hadirin, dalam video yang beredar, Jumat (10/5/2019).

Ia menambahkan rakyatlah yang berhak memanggil presiden. Komitmen ini ditegaskannya bukan hanya untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sampai sekarang, kalau saya bilang, saya tidak bisa dipanggil presiden. Saya yang berhak manggil presiden karena aku rakyat. Aku yang bayar," ujarnya.

"Saya tidak pernah mau dipanggil ke Istana dan saya tidak bangga sama sekali. Hina kalau saya sampai ke sana," imbuh Cak Nun.

Apa maksud pernyataan itu? "Wong saya nggak punya fungsi apa-apa, nggak punya pengaruh apa-apa, cuma itu. Ngapain juga ribut tentang saya, seolah-olah saya ini penting?" ujar Cak Nun, Minggu (12/5/2019).

Suami Novia Kolopaking itu enggan menyinggung soal substansi pernyataannya itu. Pernyataan tersebut muncul saat ia berbicara soal kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang sudah berjalan selama dua tahun lebih.

"Sama sekali saya tidak penting, berpengaruh, dan tidak berperan," imbuh Cak Nun.