RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Hasanuddin Contact bersama sejumlah wali kota dan bupati menggelar pertemuan dalam rangka komitmen bersama implementasi kawasan tanpa rokok, pengaturan iklan, dan promosi rokok di Kawasan Indonesia Timur.
Kegiatan yang diikuti sejumlah kepala daerah di Sulawesi Selatan dan luar Sulawesi Selatan ini berlangsung selama dua hari, 3-4 Mei 2019 di Hotel Arthama Makassar.
Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili penjabat Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Ashari Fakshirie Radjamilo mengatakan, kebiasaan merokok sudah meluas di hampir semua kelompok masyarakat di Indonesia. Cenderung meningkat, terutama di kalangan anak dan remaja sebagai akibat gencarnya promosi rokok di berbagai media massa.
"Hal ini memberi makna bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius. Merokok berisiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat terjadi baik pada perokok itu sendiri maupun bagi perokok pasif. Sehingga, perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan melalui penetapan kawasan tanpa rokok," tuturnya.
Masalah merokok saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu secara terus menerus diupayakan cara penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permasalahan dalam kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial, politik, utamanya aspek kesehatan.
"Kami menyambut baik kegiatan ini dan berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan semangat kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melaksanakan kegiatan dan gerakan-gerakan yang dapat mengurangi dampak rokok bagi kesehatan, sehingga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," tuturnya.
Direktur Hasanuddin Contact, Prof Alimin Maidin mengatakan, selain pendampingan percepatan implementasi kawasan tanpa asap rokok, pengaturan iklan, dan promosi rokok, juga akan dilaksanakan penyusunan draf KTR.
"Melalui kegiatan ini juga setiap peserta perwakilan dari kabupaten/kota akan diberikan pelatihan dan penyusunan draf KTR," tutupnya.