RAKYATKU.COM - Presiden Sri Lanka menuntut pengunduran diri dua pejabat tinggi keamanannya, menyusul serangan teror Minggu Paskah yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Mereka yang diperintahkan meninggalkan jabatannya adalah sekretaris menteri pertahanan dan kepala polisi nasional.
Presiden Maithripala Sirisen menilai mereka gagal menjalankan tugas, dan gagal memberikan informasi penting tentang serangan kepadanya.
Sebelumnya, sumber-sumber India mengatakan kepada CNN bahwa mereka menangkap seorang fanatik ISIS yang mengklaim telah melatih dalang penyerangan di Sri Lanka, dan bahkan menyebutkan namanya.
Informasi itu diteruskan ke rekan-rekan mereka di Sri Lanka sebelum serangan, tetapi tidak ditindaklanjuti.
"Jika mereka melakukannya (memberitahu informasi serangan), saya akan segera mengambil tindakan. Saya telah memutuskan untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang gagal dalam tugas mereka," kata Sirisen.