Selasa, 23 April 2019 16:07

Sri Lanka Gelar Pemakaman Massal dan Tandai Hari Berkabung

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Reuters
Reuters

Pemakaman massal pertama untuk para korban ledakan bom di Sri Lanka telah dimulai.

RAKYATKU.COM - Pemakaman massal pertama untuk para korban ledakan bom di Sri Lanka telah dimulai.

Upcara berlangsung di gereja St Sebastian di Negombo, utara Kolombo, yang merupakan salah satu tempat yang ditargetkan dalam ledakan hari Minggu.

Di saat bersamaan, negara itu juga menandai hari berkabung dengan keheningan tiga menit serta memberlakukan keadaan darurat untuk mencegah serangan lebih lanjut.

Masa hening diluncurkan pada pukul 08:30 (03:00GMT), yang mencerminkan waktu pertama dari enam ledakan bom. Bendera diturunkan menjadi setengah tiang dan orang-orang menundukkan kepala mereka.

Sementara itu, keadaan darurat memberi polisi dan militer kekuatan besar untuk menahan dan menginterogasi tersangka tanpa perintah pengadilan.

Pemerintah juga telah memblokir akses ke Facebook, WhatsApp, dan Instagram setelah ledakan.

Polisi mengumumkan pada hari Selasa bahwa korban tewas dari serangan terhadap gereja dan hotel telah meningkat menjadi 310 orang.

Pemerintah Sri Lanka telah menyalahkan ledakan pada kelompok Islam lokal National Thowheed Jamath (NTJ).

Polisi kini telah menahan 40 tersangka sehubungan dengan serangan itu.

NTJ tidak memiliki sejarah serangan skala besar tetapi terkenal tahun lalu ketika ia dipersalahkan karena merusak patung-patung Buddha.

Namun, baik NTJ, maupun kelompok lain, tidak mengakui melakukan pemboman tersebut.