Senin, 22 April 2019 15:51

Ayah dan Putranya Tewas Saat Mencoba Menyelamatkan Turis Tenggelam

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Twelve Apostles (AFP)
Twelve Apostles (AFP)

Ross Powell, 71 tahun, dan putranya Andrew, 32 tahun, meninggal pada hari Minggu setelah kapal penyelamat mereka terbalik.

RAKYATKU.COM - Tim penyelamat yang terdiri dari ayah dan anak, tenggelam ketika mencoba menyelamatkan seorang wisatawan yang tersapu ke laut di Australia.

Ross Powell, 71 tahun, dan putranya Andrew, 32 tahun, meninggal pada hari Minggu setelah kapal penyelamat mereka terbalik.

Pada saat itu, mereka sedang berupaya menyelamatkan seorang pria berusia 30 tahun di dekat Twelve Apostles, kumpulan 12 batu kapur di lepas pantai negara bagian Victoria.

Seorang penyelamat lainnya dilaporkan terluka parah. Polisi Victoria mengatakan, dia dan turis itu telah dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, mayat-mayat keluarga Powells ditemukan di air tak lama setelah itu.

Tragedi itu mengguncang kota wisata kecil Port Campbell, tempat kedua lelaki itu berasal.

"Penyelamat selancar tanpa pamrih & berani. Kami berterima kasih kepada mereka semua atas layanan mereka," tulis  Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Twitter.

Presiden Surf Lifesaving Victoria, Paul James memuji ayah dan anak itu sebagai pahlawan.

"Saya mengerti kapal itu beroperasi dalam gelombang dua meter, gelombang sangat tinggi, dan kita tahu bahwa itu sangat berbahaya di sana ... Orang-orang pemberani ini, para pahlawan ini, telah pergi untuk membantu."

Sementara itu, Amber Griffiths, pasangan Andrew Powell telah menulis tentang kesedihannya di Facebook.

"Hari ini kami kehilangan dua orang paling indah yang pernah ada - selalu mengutamakan orang lain," tulis wanita yang sedang mengandung anak kedua itu.

"Cinta dalam hidupku, cahaya hidupku, ayah dari bayi perempuanku. Hatiku hancur. Aku merindukanmu Andrew Powell."

Twelve Apostles adalah tumpukan batu raksasa dengan ketinggian yang bervariasi di Samudra Selatan. Itu mulai terbentuk 20 juta tahun yang lalu ketika erosi secara bertahap mulai mengikis tebing kapur di Port Campbell.