RAKYATKU.COM, BLORA - Rabu, 17 April 2019 malam, Tarsih (29), tertidur di depan televisi di ruang tamu rumahnya, di Desa Nglandeyan, Kecamatan Kedungtuban, Blora. Dia tertidur bersama anak semata wayangnya.
Menjelang subuh sekitar pukul 04.30 WIB dia terbangun dan bergegas masuk ke dalam kamar di bagian depan rumah.
Tarsih terkejut melihat kondisi suaminya, Jasmin (35) yang sudah bersimbah darah. Tarsih sontak histeris karena suaminya itu tak lagi bernapas.
Tarsih berteriak meminta pertolongan warga. Tak lama kemudian warga berdatangan. Korban yang dipastikan sudah meninggal dunia itu kemudian dipindahkan ke ruang tamu.
"Polisi yang menerima laporan bergegas ke lokasi untuk menggelar olah tempat kejadian perkara," kata Kepala Kepolisian Sektor Kedungtuban, Iptu Suharto.
Awalnya, Tarsih menyangka suaminya sakit dan muntah darah. Ternyata, darah itu bersumber dari luka di leher.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora AKP Heri Dwi Utomo sebagaimana dilansir Kompas menyampaikan, kepolisian sudah mengautopsi jasad korban.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban diduga kuat adalah korban pembunuhan.
"Ada luka robek di leher korban yang dipastikan luka akibat senjata tajam. Jasmin adalah korban penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Kami masih dalami kasus ini," terang Dwi.
Tak sampai 24 jam, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora, Jawa Tengah, berhasil menangkap pembunuh Jasmin.
Kamis (18/4/2019) malam sekitar pukul 19.00 WIB, polisi meringkus pelaku yang mengakhiri hidup petani itu. "Kami amankan pelaku di rumahnya. Saat kami tangkap pelaku tak berkutik. Masih ada bercak darah di celana pendek pelaku," terang Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo.
Identitas pelaku yaitu SI (30), masih kerabat sekaligus tetangga korban.
Mengenai motifnya, AKP Heri mengaku masih mendalami. "Tunggu ya, motifnya masih didalami," ujarnya.
Diduga, pelaku masuk ke kamar dan membunuh korban, saat istri korban tengah tertidur di depan televisi bersama anak semata wayangnya.