Kamis, 28 Maret 2019 08:27

Trump Perintahkan Rusia Tarik Pasukannya dari Venezuela

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Donald Trump dan Vladimir Putin
Donald Trump dan Vladimir Putin

Presiden AS Donald Trump telah meminta Rusia untuk mengeluarkan pasukannya dari Venezuela.

RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump telah meminta Rusia untuk mengeluarkan pasukannya dari Venezuela.

Komentar itu muncul setelah dua pesawat angkatan udara Rusia membawa hampir 100 tentara Rusia di luar Caracas pada hari Sabtu.

Pemerintah AS percaya pasukan Rusia yang tiba di Venezuela adalah pasukan khusus dan personil keamanan siber.

"Mereka mendapat banyak tekanan sekarang. Mereka tidak punya uang, mereka tidak punya minyak, mereka tidak punya apa-apa. Mereka mendapat banyak tekanan sekarang. Mereka tidak punya listrik," kata Trump.

"Selain militer, Anda tidak bisa mendapatkan tekanan lebih dari yang mereka miliki ... Semua opsi terbuka," tambahnya. 

Rusia telah mendukung Presiden Nicolas Maduro, sementara Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido.

Menanggapi komentar Trump, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy, mengatakan bahwa Rusia memiliki hubungan bilateral dan perjanjian dengan Venezuela, yang ingin dipertahankan kedua negara.

"Tidaklah tergantung pada AS untuk memutuskan tindakan dan nasib negara lain. Ini hanya tergantung pada rakyat Venezuela dan satu-satunya presiden yang sah Nicolas Maduro," kata Polyanskiy di Twitter.

Maduro juga mengatakan bahwa pertemuan antar pemerintah Venezuela dan Rusia akan diadakan pada bulan April, di mana kedua pihak berencana menandatangani hampir 20 perjanjian di bidang ekonomi, energi, perdagangan dan pendidikan.

Presiden juga mengumumkan bahwa Caracas menunggu pengiriman bantuan kemanusiaan dari Moskow.

Pada 22 Februari, negara Amerika Latin itu menerima 7,5 ton bantuan kemanusiaan dari Rusia, termasuk obat-obatan, peralatan medis, dan barang habis pakai. 

"Mereka mencoba untuk menghancurkan moral kita," kata Maduro, yang masih memegang kendali fungsi negara dan militer. Dia menambahkan bahwa Guaido adalah boneka Amerika Serikat.