Jumat, 01 Maret 2019 22:43

4 Kali Dipanggil Bawaslu, Danny: Artinya Kita Diperhitungkan, Padahal Anak Lorong Ji

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mohammad Ramdhan Pomanto.
Mohammad Ramdhan Pomanto.

Sejak tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berjalan, Mohammad Ramdhan Pomanto tercatat sudah empat kali dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sejak tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berjalan, Mohammad Ramdhan Pomanto tercatat sudah empat kali dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Kebanyakan undangan untuk Danny, sapaan karibnya, berisi permintaan untuk melakukan klarifikasi. Baik di Bawaslu Kota Makassar, maupun di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan.

Namun, Danny menganggap dirinya yang sering bolak-balik ke Kantor Bawaslu tersebut sebagai sesuatu yang positif. Terutama dalam upayanya memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Kota Makassar.

"Sudah empat kali. Tapi enggak apa-apa (sering dipanggil Bawaslu). Itu tandanya bagus. Artinya sebagai pejuang memang harus fight, kalau terlapor itu artinya banyak mempengaruhi atau dianggap banyak merugikan yang lain. Kan kompetisi ini. Berarti alhamdulillah masyarakat banyak yang ikut," ungkap Danny saat ditemui Rakyatku.com di Kantor Bawaslu Makassar, Jalan Anggrek Raya, Jumat sore (1/3/2019).

Padahal, kata Danny, dirinya bukanlah siapa-siapa. Dirinya masih berstatus sebagai anak lorong yang dianggapnya sebagai tempat lahir dan besar selama ini.

"Alhamdulillah, kalau semakin banyak dilapor itu artinya kita semakin diperhitungkan. Padahal kita ini anak lorong ji saja," katanya dengan dialek khas Makassar.

Dewan Penasihat Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Makassar ini mengaku akan selalu taat pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Jika dipanggil untuk memberikan klarifikasi, maka dirinya mengaku selalu siap dan tak akan abai.

"Saya tahu hukum dan taat dengan hukum. Cuma kalau ditambah-tambahi atau diedit-edit (video pendek dukungannya untuk Jokowi) itu lain soal," bebernya.

Meski mengaku tak masalah sering berurusan dengan Bawaslu, Danny mengaku pasti tetap ada kerugian baginya. Apalagi selaku Wali Kota Makassar, waktu cutinya untuk berkampanye kadang harus digunakannya untuk memenuhi panggilan dari Bawaslu.

"Satu ji saja (kerugiannya). Misalnya karena hari ini adalah Jumat dan saya sudah cuti, makanya saya mestinya kampanye. Makanya kurang lagi suara ini karena kita dipanggil kesini (Bawaslu) lagi, jadi tersita waktu kampanye," pungkasnya sambil tersenyum.

Sekadar diketahui, izin cuti kampanye untuk Danny Pomanto telah dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) baru-baru ini. Danny diberikan izin cuti pada hari Jumat. Sementara untuk Sabtu dan Minggu, Danny tak butuh izin cuti untuk mengkampanyekan duet Jokowi-Ma'ruf dan Partai NasDem di Kota Makassar.