RAKYATKU.COM - Pakar bahasa tubuh menilai bahwa Kim Jong Un dan Donald Trump bersusah payah menunjukkan bahwa mereka rukun, selama momen pertama pertemuan mereka di Hanoi.
Foto-foto dari pertemuan mereka di ibukota Vietnam menunjukkan mereka berjalan untuk saling menghampiri, sebelum saling menggenggam dan menghadap ke media.
"Mereka berdua berusaha menunjukkan hubungan mereka telah meningkat sejak terakhir kali," kata Allan Pease, seorang ahli bahasa tubuh Australia dan penulis beberapa buku tentang topik tersebut. "Mirroring di antara mereka cukup kuat."
Menurut Pease, mirroring adalah sikap ingin menunjukkan bahwa dua orang memiliki hubungan baik dengan meniru bahasa tubuh masing-masing untuk membuat yang lain nyaman.
:format(webp)/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_image/image/63134535/AP_19058416924425.0.jpg)
Jika dibandingkan dengan pertemuan pertama mereka, Kim tampak jauh lebih percaya diri, sementara Trump menyambut Kim dengan telapak tangan menghadap ke atas, sebuah pertanda yang hampir memohon, kata pakar bahasa tubuh Sinagpura, Karen Leong.
"Kim berjalan ke arah Trump jauh lebih cepat dengan tangan terulur. Sebelumnya di Singapura, Kim jauh lebih ragu-ragu. Ada lebih banyak rasa keakraban," kata Leong, penulis buku Win People Over.
"Trump menginginkan hubungan baik. Dia di sini bukan untuk menjadi pengganggu, dia di sini untuk memenangkan Kim."
Namun, ada tanda-tanda ketegangan ketika keduanya duduk setelah jabat tangan awal.
Pease mencatat bahwa Trump duduk dengan posisi tradisionalnya, dan mengerutkan alisnya. Jari-jari Kim mengepal di pangkuannya, posisi yang menunjukkan frustrasi dan kendali diri.
“Mereka berdua tersenyum hanya ketika mereka diharapkan, dan bagaimana mereka mempraktikkannya. Mereka tampil,” tambahnya.
Kim dan Trump memulai pertemuan sebelum makan malam pada Rabu malam. Mereka akan bertemu lagi hari ini dan agenda akan ditutup dengan penandatanganan perjanjian.
