Senin, 25 Februari 2019 14:11

Ketua PSSI Mesti Punya Uang Banyak dan Tak Mau Disetir Politik

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Tirto.id
Foto: Tirto.id

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Ada sejumlah kriteria muncur agar PSSI tak dimanfaatkan segelintir orang.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Ada sejumlah kriteria muncur agar PSSI tak dimanfaatkan segelintir orang.

KLB diputuskan lewat rapat darurat oleh Komite Eksekutif (exco) di kantor PSSI, Jakarta, Selasa malam (19/2/2019). Dua agenda KLB itu pertama untuk membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Kedua, penetapan tanggal kongres pemilihan kepengurusan baru.

Mantan pemain nasional, Supriyono, meminta agar pemilik suara tak sembarangan memilih ketua umum. Proses mesti dikawal sejak penjaringan calon ketua umum. 

"Sistem yang sudah diperbaiki itu tak akan berhasil jika ketua umumnya tidak memiliki integritas, juga keinginan kuat memajukan sepak bola Indonesia. Dia juga sosok yang harus memiliki relasi, baik di dalam maupun luar negeri sehingga bisa menggaet sponsor," kata Suproyono dikutip Detik.com, Senin (25/2/2019). 

"Sponsor itu untuk mendanai kepentingan semua elemen kelompok usia. Pembangunan sepak bola tidak hanya sebatas kompetisi, dari akar rumput, sarana, sport science. Kalau mau Indonesia maju, bukan hanya sistem yang diperbaiki, harus ada dana kucuran segar. Sebagai gambaran Primavera (1993/1994) yang dibuat tahun segitu saja merupakan proyek Rp6 miliar, sekarang lihat saja untuk membayar Luis Milla butuh dana berapa besar?" ujar Supriyono.

"Nah, karena membutuhkan uang banyak itu, ketua umum PSSI sudah semestinya pandai menggandeng perusahaan yang mau mendedikasikan uangnya itu. Dia harus mampu menumbuhkan kepercayaan piak luar, swasta dan pemerintah kepada PSSI," katanya.

"Apalagi hubungannya dengan pemerintah. Lewat pemerintah itu lah bisa dibangun relasi dengan negara lain. Bagaimana bisa kiat menitipkan pemain kita kepada negara lain, namun PSSI tidak bekerja sama dengan pemerintah. Mereka yang memiliki jalannya," Supriyono menegaskan. 

Selain itu, Supriyono meminta agar KLB PSSI tak ditunggangi kepentingan politik. Dia meminta pemilik suara tak gampang dimanfaatkan. "Calon ketua umum PSSI juga harus independen, bukan titipan ini atau itu. Jangan bernuansa politik," dia menegaskan.