RAKYATKU.COM - Polisi di China timur telah menahan lebih dari 40 tersangka kasus penipuan prostitusi. Mereka menggunakan profil palsu untuk mendapatkan uang.
Pelaku yang didominasi pria itu menggunakan jejaring sosial WeChat untuk menipu lebih dari 4.000 orang, dikutip dari Wenzhou Evening News, Senin (25/2/2019).
Ke-42 tersangka dibawa ke Wenzhou, provinsi Zhejiang dalam penerbangan charter dari Pulau Hainan pada Kamis lalu.
Mereka dituduh membuat profil palsu sebagai wanita muda dengan menggunakan gambar dan pesan suara untuk menipu kliennya dan meminta uang sebelum mereka bisa bertemu.
Beberapa orang melaporkan kasus mereka ke polisi, mengatakan bahwa mereka telah membayar uang ke akun WeChat sebelum mereka menyadari bahwa mereka telah ditipu, menurut laporan itu.
Polisi Wenzhou mengatakan lebih dari 150 ponsel dan 300 kartu bank telah disita sebagai hasil penyelidikan berikutnya, dan lebih dari 800.000 yuan (160.000 dolar Singapura) telah dibekukan. Para tersangka belum didakwa dan ditahan untuk diinterogasi.
Seorang juru bicara kepolisian juga mengingatkan masyarakat bahwa pelacuran adalah ilegal di Tiongkok. Terlibat dalam pekerjaan seks adalah pelanggaran pidana, sementara polisi juga dapat menahan seseorang yang membayar pelacuran hingga dua minggu.
Penipuan online ini telah menjadi masalah besar di Cina daratan dan Hong Kong. Pada bulan Januari, 28 orang ditangkap di Shanghai, dituduh sebagai bagian dari geng yang membuat profil penipuan untuk 'pacar virtual' di WeChat dengan tujuan membujuk pria untuk mengirimi mereka uang.