RAKYATKU.COM, INGGRIS - Sam Palmer bersama putranya Stuart dan Graham, sedang membersihkan rumah peninggalan ayahnya. Dia kemudian menemukan sekumpulan benda yang dia duga boneka granat.
Dia kemudian membawa benda itu keluar dari garasi, dan melemparkan ke cucunya untuk permainan tangkapan.
"Ayo nak, tangkap," ujar Palmer sambil melemparkan granat aktif itu ke cucunya.
Dua tahun kemudian, putra-putra Palmer, Stuart dan Graham menemukan bom yang sama. Dia curiga itu granat aktif peninggalan Perang Dunia Kedua.
Mereka pun mengonfirmasi ke unit penjinak bom, yang bergegas ke rumah di Bournemouth.
Benar saja itu bom aktif. Granat, yang masih memiliki pin, dihancurkan dalam ledakan terkendali di lapangan bermain sekolah pada hari Rabu, mengirimkan puing-puing terbang dan 'mengguncang' rumah-rumah di dekatnya.
Kakak Stuart, Linda (54), seorang guru olahraga, mengatakan anak-anaknya, Thomas, sekarang (33), Jessica (21), dan Gemma (20), biasa bermain dengannya.
"Ayah saya kerap bermain tangkapan dengan anak-anak di parit, seolah-olah mengulang sejarah Perang Dunia Pertama. Kami duga itu boneka. Ketika kami menemukan kebenarannya, kami sangat terkejut.
"Bahkan ada foto Thomas memegangnya di rumah."
Saudara kandung (kiri ke kanan) Graham, Linda dan Stuart Palmer di garasi bersama putra Stuart, Monty.
Guru seni itu berkata, ayahnya meninggal dua tahun lalu dan ibunya, Ann meninggal beberapa minggu yanglalu. "Jadi saya dan saudara-saudara saya mulai membersihkan rumah. Saya dan saudara lelaki saya mengambil granat itu dan berpikir itu cukup berat, jadi kami memanggil polisi untuk berhati-hati. Kami tidak tahu itu bom waktu yang berdetak!"
Granat itu dimiliki oleh seorang kerabat yang mengumpulkan memorabilia perang, sebelum diserahkan kepada Palmer 35 tahun lalu.