Selasa, 29 Januari 2019 17:03

Referendum Kemerdekaan Papua Barat, Jusuf Kalla: Kalau Berkeras, Senjata yang Bicara

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jusuf Kalla. (Foto: Antara)
Jusuf Kalla. (Foto: Antara)

Kelompok separatis The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) membuat petisi berisi tuntutan referendum kemerdekaan Papua Barat. 

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kelompok separatis The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) membuat petisi berisi tuntutan referendum kemerdekaan Papua Barat. 

Petisi tersebut diklaim ditandatangani 1,8 juta orang dan telah diserahkan kepada Ketua Dewan HAM PBB Michelle Bachelet.

Mengenai hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan pemerintah akan tetap mempertahankan Papua Barat sebagai bagian dari Indonesia. 

JK mengatakan, pemerintah tak segan melawan dengan senjata bila ada kelompok separatis ingin memisahkan diri.

"Siapa pun yang mau ambil langkah-langkah seperti separatis, ya, dicegah. Kalau bisa dengan cara diplomatis ya diplomatis, tapi kalau berkeras pakai senjata, ya pakai senjata, tidak ada cara lain," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (29/1/2019). 

Menurutnya, upaya mempertahankan wilayah dengan menggunakan senjata juga dilakukan negara-negara lain. Upaya itu ditempuh bila dialog gagal dilakukan.

"Tidak ada cara lain, negara apapun pasti seperti itu. Pemerintah kan juga sudah sepakat semua termasuk Papua, Aceh, Sumatera, Sulawesi merdeka bersama, gabung dalam NKRI," kata JK dikutip CNNIndonesia.com.

JK yang pernah menjadi tokoh perdamaian Aceh dengan GAM mendorong penuh pelibatan TNI melawan kelompok separatis di Papua. 

Menurutnya, tindakan kelompok separatis yang sampai menewaskan personel TNI di Kabupaten Nduga bukan lagi perkara kriminal biasa. 

"Memang tentara ditugaskan di wilayah itu karena ini bukan kriminal biasa. Kalau kriminal ya polisi, tapi kalau separatis harus polisi dan tentara bersama," tutur JK.