RAKYATKU.COM - Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi mengungkap penyebab insiden sungai Jeneberang meluap yang berdampak naiknya Tinggi Mata Air (TMA) Bendungan Bili-Bili pada 22 Januari 2019.
Adalah curah hujan ekstrem yang mengakibatkan naiknya TMA Bendungan Bili-Bili hingga mencapai +101.87 meter. Pintu-pintu air di Bendungan Bili-Bili terpaksa dibuka dan mengakibatkan banjir di Kabupaten Gowa dan Kota Makassar.
Dari data yang dihimpun oleh Ditjen Sumber Daya Air di tiga pos curah hujan pada Selasa (22/1/2019), curah hujan di Pos Limbungan tercatat 328 mm, Pos 1 (Bawakaraeng) sebesar 308 mm dan Pos Lengkese tercatat sebesar 329 mm.
“Langkah-langkah yang telah dilakukan akibat terjadinya peningkatan TMA Bendungan Bili-Bili sudah sesuai SOP Bendungan. TMA +101.87 meter menjadi elevasi tertinggi dalam catatan pengoperasian Bendungan Bili-Bili,” kata Hari dilansir dari situs Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Kamis (24/1/2019).
Sekadar diketahui, ada empat tingkatan status bahaya berdasarkan pola operasi bendungan. Yakni Status Normal; TMA + 99.50 meter, Status Waspada; TMA + 100 meter, Status Siaga; TMA +101.60 meter dan Status Awas; TMA +103.00 meter.
Hampir 48 jam lamanya Bendungan Bili-Bili berstatus Siaga. Status ini turun menjadi waspada pada Rabu malam sekira pukul 23:40 Wita. Kala itu, elevasi air di Bendungan Bili-Bili menunjukkan TMA + 99.87.
Bendungan Bili-Bili adalah bendungan terbesar di Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Bendungan Bili-Bili dibangun mulai tahun 1991 hingga tahun 1999. Bendungan dengan luas 40.428 hektare dan kapasitas tampung 375 juta m3 ini dibangun dengan biaya Rp 780 miliar.
Bendungan Bili-Bili dibangun untuk mengurangi risiko banjir di Kota Makassar dan sekitarnya akibat luapan air Sungai Jeneberang di bagian hilir. Bendungan Bili-Bili juga menjadi sumber air untuk irigasi dan air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gowa dan Makassar.
Berikut perkembangan TMA Bendungan Bili-Bili mulai 21 Januari hingga 23 Januari 2019:
Senin, 21 Januari 2019
Pkl 14.00 WITA ; TMA +99.45 meter dengan Status NORMAL. Sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) Bendungan, pada elevasi ini dilakukan sistem peringatan dini dengan memberitahukan masyarakat bahwa pintu saluran pelimpah akan dibuka. Pintu dibuka setinggi 1 meter.
Selasa, 22 Januari 2019
Pkl 07.00 WITA ; TMA + 99.58 meter Status NORMAL. Sesuai SOP harus dilakukan tambahan bukaan pintu saluran pelimpah secara bertahap sesuai kenaikan TMA.
Pkl 12.45 WITA ; TMA +101.38 meter Status WASPADA. BBWS Pompengan Jeneberang telah melakukan koordinasi untuk menyampaikan kondisi TMA Bendungan Bili-Bili kepada Gubernur Sulsel, Wakil Gubernur Sulsel, Bupati Gowa, Kodam dan Polres Gowa bahwa apabila terjadi peningkatan status dari WASPADA menjadi SIAGA maka masyarakat harus segera siap siaga terhadap dampak bukaan pintu saluran pelimpah.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kemudian menetapkan status WASPADA dan meminta sepanjang aliran dan hilir bendungan untuk mengungsi. BBWS Pompengan Jeneberang juga membunyikan sirene sebagai peringatan dini kepada warga dan mengumumkan peringatan dini melalui rumah ibadah dan radio.
Pkl 13.40 WITA ; TMA +101.64 meter Status SIAGA.
Pkl 15.20 WITA ; TMA +101.78 meter Status SIAGA
Pkl 18.00 WITA ; TMA +101.87 meter Status SIAGA.
Rabu, 23 Januari 2019
Pkl 01.00 WITA ; TMA +101.56 meter Status SIAGA.
Pkl 04.00 WITA ; TMA + 101.28 meter Status SIAGA
Pkl 07.00 WITA ; TMA + 100.99 meter Status SIAGA
Pkl 11.00 WITA ; TMA + 100.77 meter Status SIAGA.