Jumat, 04 Januari 2019 03:00

Gangguan Seks pada Pria Gemuk/Obesitas

Adil Patawai Anar
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gangguan Seks pada Pria Gemuk/Obesitas

Gangguan Seks pada Pria Gemuk/Obesitas

RAKYATKU.COM – Melakukan seks dengan pasangan terlihat mudah jika Anda melihatnya dari video dewasa. Namun, kalau dipraktikkan secara langsung, seks ternyata memiliki beberapa kesulitan yang membuat keintiman jadi menurun hingga pasangan susah mendapatkan orgasme dengan intens.

Nah, salah satu penghambat saat melakukan seks adalah bentuk tubuh dari pasangan itu sendiri. Kalau tubuh pasangan khususnya pria terlalu besar atau mengalami obesitas, hambatan akan muncul satu per satu. Seks mungkin bisa dilakukan, tapi kemungkinan mendapatkan orgasme hebat akan rendah. Oleh karena itu, siasati dengan beberapa cara di bawah ini.

Gangguan seks pada pria obesitas
Pria yang mengalami obesitas sering sekali mengalami gangguan saat seks. Berikut beberapa gangguan yang bisa terjadi.

Kesulitan mendapatkan ereksi sempurna
Salah satu gangguan yang paling sering terjadi dari pria yang mengalami kegemukan adalah susahnya mendapatkan ereksi. Mungkin pria akan mudah mendapatkan ereksi saat menerima rangsangan, tapi ereksi yang sempurna akan susah terjadi. Bahkan, kalau pun ereksi terjadi, ada kemungkinan cepat kendur kembali.

Susahnya ereksi pada pria ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah banyaknya lemak di tubuh. Oleh karena itu, pria yang obesitas sering tidak bisa melakukan seks dengan sempurna. Bahkan meski sudah melakukan penetrasi, penis bisa lemas dengan sendirinya di dalam vagina.

Tidak bisa mencoba beberapa gaya
Karena beberapa posisi seks membutuhkan kelenturan dan juga fisik yang baik, pria akan susah melakukan beberapa posisi seks. Nah, posisi seks yang susah dilakukan adalah posisi doggy style karena akan terganjal oleh perut. Kalau pria memiliki penis yang agak panjang mungkin tidak akan menjadi masalah besar.

Selanjutnya posisi yang membuat pria harus menyangga beban tubuhnya akan sulit terjadi. Kaki pria akan mudah lelah sehingga penetrasi sering tertentu. Pria dengan tubuh obesitas biasanya juga memiliki penis yang cenderung lebih kecil karena tertutup oleh lemak di bagian pangkalnya.

Libido sering menurun
Lemak yang terlalu banyak di tubuh juga menyebabkan pria mengalami penurunan libido yang signifikan. Penurunan libido ini menyebabkan pria jadi susah melakukan seks. Ibarat kendaraan, libido adalah bahan bakarnya. Kalau bahan bakarnya tidak ada, kendaraan tidak akan bisa bergerak dengan baik.

Libido berkaitan erat dengan jumlah testosteron pada tubuh. Pada pria yang obesitas, jumlah hormon seks ini akan ikut anjlok. Jadi, kemungkinan pria mendapatkan seks yang hebat akan rendah.

Tidak percaya diri dengan kemampuan seksualnya
Tidak bisa dimungkiri lagi kalau masalah body image juga menimpa pria. Pada kondisi tertentu pria merasa tidak nyaman dan yakin dengan tubuhnya. Hanya dengan melihat tubuhnya saja, pria jadi tidak semangat lagi untuk melakukan seks dan menganggap dirinya akan mengecewakan pasangan.

Kalau pria sampai mengalami masalah body image, kehidupan seksnya akan hancur. Oleh karena itu, pasangan harus bisa memberikan dukungan. Selain dukungan moral, dukungan untuk mau berolahraga juga akan sangat membantu.

Mudah mengalami ejakulasi dini
Gangguan terakhir dari pria yang mengalami obesitas adalah sering mengalami ejakulasi dini. Waktu untuk melakukan penetrasi kerap turun, akibatnya pria tidak bisa menikmati seks dengan sempurna dan kemungkinan membuat pasangan jadi kecewa cukup besar.