RAKYATKU.COM — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyerahkan enam unit smartphone kepada juru parkir (jukir) pengguna QRIS Perumda Parkir Makassar Raya.
Penyerahan smartphone berlangsung di area Pasar Baru, Jalan W.R. Supratman, disaksikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Ricky Satria, dan Direktur Utama Perumda Parkir Makassar, Raya Adi Rasid Ali.
Munafri menyampaikan penyerahan smartphone ini merupakan bagian dari implementasi pilot project digitalisasi sistem parkir di Kota Makassar, yang seyogyanya membutuhkan dukungan perangkat yang memadai dan mendorong percepatan digitalisasi.
Baca Juga : Fraksi Demokrat Temui Wali Kota Bahas Tempat Pelelangan Ikan Paotere
“Ini pilot project. PD Parkir punya tahapan: fase 1, fase 2, dan fase 3. Targetnya, 2026–2027 seluruh titik parkir di Kota Makassar sudah full digital,” katanya.
Menurut Munafri, digitalisasi adalah langkah penting untuk meningkatkan transparansi, efektivitas, dan kenyamanan layanan parkir di kota ini. Ia menyebut proses peralihan dari sistem manual ke digital memang tidak mudah, namun harus mulai dilakukan secara bertahap.
“Transformasi ini tidak akan berjalan kalau tidak dimulai. PD Parkir harus memastikan penggunaan digitalisasi ini benar-benar turun ke jukir. Selama ini kita berada di zona nyaman dengan sistem manual, terima uang harian, kembalian lambat. Digitalisasi memotong banyak proses,” ujar Munafri.
Baca Juga : DPRD dan Pemkot Makassar Sepakati KUA PPAS 2026, APBD Diproyeksi Rp5,1 Triliun
Ia menambahkan, digitalisasi juga memungkinkan pencatatan yang lebih akurat dan mengurangi potensi kesalahpahaman antara masyarakat, jukir, dan perusahaan. Rekap harian yang selama ini dilakukan manual, kini dapat terekam otomatis sehingga memudahkan pemetaan titik parkir dengan pemasukan tertinggi hingga evaluasi titik yang menurun.
Dalam kesempatan itu, Munafri juga meminta Perumda Parkir untuk memperhatikan aspek pelayanan publik. Jukir, katanya, harus dibekali pelatihan terkait customer satisfaction dan hospitality.
“Jangan asal parkir, senyum pun susah. Kita ingin jukir melayani dengan baik, komunikatif, membangun hubungan kemanusiaan. Banyak yang datang tidak ada jukir, pulang baru muncul seperti hantu. Ini harus dibenahi,” tegasnya.
Baca Juga : Pemkot Makassar Bentuk Tim Percepatan Digitalisasi, Target Sistem Manual Hilang Tahun Depan
Selain itu, Ia menegaskan pentingnya menaati rambu-rambu lalu lintas. Ia meminta PD Parkir memastikan jukir tidak mengarahkan kendaraan ke titik yang jelas-jelas dilarang parkir, karena akan berbenturan dengan aturan penegakan perda.
Pemkot Makassar, kata Munafri, saat ini juga sedang menyiapkan rencana pembangunan building parking sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi penumpukan kendaraan di badan jalan.(*)