Rabu, 22 Oktober 2025 21:38
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar terus mendorong kemandirian pangan dan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan program Urban Farming. Program ini menghadirkan konsep kawasan terpadu yang inovatif melalui pembangunan dua lokasi percontohan Grand House Urban Farming. 

 

Dua kawasan tersebut berada di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate dan Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya. Keduanya dirancang sebagai pusat edukasi, produksi, dan pengembangan pertanian perkotaan berbasis teknologi modern.

Desain kawasan Grand House Urban Farming ini sangat komprehensif, dilengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk mendukung aktivitas pertanian, peternakan, hingga perikanan secara terpadu. Di dalamnya terdapat showroom Urban Farm, kantor pengelola, rumah dinas, laboratorium pertanian, ruang pembibitan, gudang penyimpanan, serta fasilitas pengemasan hasil tanaman (packing house).

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ajak Santri Jaga Persatuan Bangsa Lewat Dzikir dan Doa untuk Nusantara

Area ini juga dilengkapi dengan unit Market Farm sebagai pusat pemasaran hasil pertanian, toilet umum, gazebo dan kolom retensi, serta sarana edukasi terbuka. Pada sektor peternakan, disiapkan kandang ayam, kandang sapi, kandang kambing, kandang baterai unggas, dan kandang katsari. 

 

Tersedia juga gudang pakan ternak untuk mendukung operasional harian. Untuk sektor pertanian modern, kawasan ini menghadirkan Grand House Hidroponik, rumah jamur, dan area pengembangan maggot sebagai sumber pakan alternatif. 

Di bidang perikanan, tersedia kolam bioflok, kolam aquaponik, serta kolam pembesaran ikan. Fasilitas lain yang tak kalah penting adalah cold storage, ruang peralatan, unit fertigasi berbasis digital, area sawah mini, hingga unit komposter sebagai pusat pengelolaan limbah organik ramah lingkungan. 

Baca Juga : HUT ke-418, Pemkot Makassar akan Gelar Kegiatan Nikah Massal dan Isbat Nikah Gratis

Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas publik seperti cafetaria/display produk, area pertanian terbuka, lahan parkir, dan mushollah untuk menunjang kenyamanan pengunjung dan pelaku usaha tani.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan bahwa Urban Farming bukan sekadar aktivitas bercocok tanam di perkotaan, melainkan sebuah gerakan strategis untuk menciptakan ekosistem pangan modern, produktif, dan berkelanjutan di tengah laju urbanisasi. 

"Program ini harus memberikan manfaat ekonomi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat," ujar Munafri dalam Rapat Koordinasi Urban Farming yang digelar di Kantor Balai Kota Makassar, Rabu (22/10/2025). 

Baca Juga : Wali Kota Makassar Sampaikan Amanat Menteri Agama RI Saat Pimpin Apel Hari Santri 2025

Ia menyebut kawasan Grand House Urban Farming harus mencerminkan konsep energi mandiri dan ramah lingkungan. Karena itu, ia meminta seluruh fasilitas pendukung listrik menggunakan energi surya.

"Saya minta listriknya pakai solar panel. Pastikan semua fasilitas di kawasan ini memakai energi terbarukan. Ini bukan hanya tempat produksi, tapi juga tempat edukasi," tegasnya. 

Ia juga menegaskan bahwa kawasan ini harus dirancang sebagai area edukasi visual bagi pengunjung sehingga pengunjung memperoleh pengalaman edukasinya secara sistematis. Ia juga ingin orang masuk ke kawasan ini seperti masuk museum edukasi pertanian. 

Baca Juga : Wali Kota Munafri Dorong SDM Damkar Kian Tangguh dan Humanis

"Ini display Urban Farming oang datang melihat, belajar, dan terinspirasi, bukan tempat bermain-main hewan," tegas Munafri.