RAKYATKU. COM, JAKARTA — MUFG Bank, Ltd. (MUFG) bersama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi dan pembiayaan berkelanjutan di Indonesia melalui penyelenggaraan MUFG Net Zero World (MUFG N0W) Indonesia 2025 di Jakarta, Selasa (14/10).
Ajang ini menjadi wadah kolaborasi strategis antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan dalam mempercepat agenda keberlanjutan nasional. Hadir dalam acara tersebut berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pembuat kebijakan, pemimpin industri, hingga pakar energi dan lingkungan.
“Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berada di garis depan dalam transisi energi kawasan. Melalui MUFG N0W, kami ingin memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mendukung dekarbonisasi dan pembiayaan berkelanjutan,” ujar Nobuya Kawasaki, Managing Executive Officer & Chief Executive for Asia-Pacific MUFG sekaligus Komisaris Danamon.
Kawasaki menegaskan, kemitraan jangka panjang MUFG dan Danamon menjadi bukti nyata peran lembaga keuangan dalam memperkuat ekosistem keberlanjutan, khususnya dalam mempercepat transisi menuju net zero emissions di Indonesia.
Sementara itu, Daisuke Ejima, Direktur Utama Bank Danamon, mengatakan bahwa keberlanjutan menjadi fondasi penting dalam pertumbuhan bisnis Danamon.
“Kami berkomitmen untuk mendukung tujuan keberlanjutan Indonesia dengan menyediakan solusi finansial yang holistik serta berkolaborasi sebagai satu grup finansial dalam menciptakan bisnis yang bertanggung jawab bagi masyarakat dan planet,” ungkapnya.
Baca Juga : Pertamina Dukung UMKM Naik Kelas Lewat Sulsel UMKM Expo 2025
Konferensi MUFG N0W Indonesia 2025 menghadirkan sejumlah tokoh nasional seperti Dr. Eddy Soeparno (Wakil Ketua MPR RI), Deni Ridwan (Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan RI), dan Toru Yoshioka (Direktur Utama Mitsubishi Heavy Industries Indonesia). Diskusi membahas berbagai topik strategis, termasuk inovasi teknologi, peluang investasi hijau, dan strategi pembiayaan energi bersih di Asia Pasifik.
Dalam paparannya, Eddy Soeparno menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi nasional.
“Melalui pemanfaatan energi terbarukan, pengembangan teknologi penyimpanan karbon, serta pembiayaan kolaboratif, Indonesia siap menjadi pemimpin transisi energi di kawasan,” ujarnya.
Baca Juga : Sinergi Baru di Industri Pembiayaan, Mandala Finance Resmi Bergabung ke Adira Finance
Selain konferensi utama, MUFG dan Danamon juga menggelar lokakarya “Net Zero School” untuk jurnalis ekonomi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi publik dan peran media dalam menyebarkan kesadaran isu keberlanjutan serta pembiayaan hijau di Indonesia.
Sejak diluncurkan pada 2023, MUFG N0W telah menjangkau lebih dari 3.000 pemangku kepentingan di 18 negara Asia Pasifik, menjadi salah satu forum keberlanjutan paling berpengaruh di kawasan.
Dalam jangka panjang, MUFG menargetkan pembiayaan berkelanjutan mencapai ¥100 triliun (setara Rp11 kuadriliun) pada tahun 2030, meningkat signifikan dari target awal ¥35 triliun. MUFG juga dikenal sebagai pionir dalam penerbitan Green Bond dan Blue Bond pertama di Indonesia, serta mendorong Sustainability-Linked Loan untuk sektor data center dan infrastruktur hijau.
Baca Juga : Panen Perdana Kebun Tetangga Cokonuri Jadi Bukti Nyata Komitmen CSR Astra Motor Sulsel
Bagi Danamon, komitmen tersebut diwujudkan melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dengan lima pilar utama, termasuk tata kelola, pembiayaan hijau, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Hingga akhir 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan Danamon tercatat mencapai Rp32,7 triliun.
MUFG dan Danamon menegaskan akan terus menjadi mitra terpercaya dalam mendukung perjalanan Indonesia menuju ekonomi rendah karbon dan masa depan berkelanjutan.
“Kami percaya, masa depan ekonomi Indonesia akan lebih kuat bila seluruh sektor berkolaborasi menuju transisi hijau yang inklusif,” tutup Ejima.