Senin, 31 Maret 2025 23:32
Dana pensiun
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Sektor keuangan nonbank di Sulawesi Selatan menunjukkan kinerja yang relatif stabil di tengah tantangan ekonomi global. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat, hingga akhir 2024, sejumlah indikator utama pada sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP) mengalami pertumbuhan positif.

 

Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menjelaskan bahwa sektor PPDP memegang peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga dan mendukung pembangunan keuangan berkelanjutan di daerah.

“Pertumbuhan di sektor asuransi dan dana pensiun menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan dan perencanaan keuangan jangka panjang,” ujar Muchlasin, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga : Industri Keuangan Syariah di Sulselbar Menguat, Aset Naik 21,08 Persen per Juni 2025

Pertumbuhan Dana Pensiun dan Penjaminan

 

Per Desember 2024, total aset dana pensiun di Sulawesi Selatan meningkat 3,77 persen menjadi Rp1,60 triliun.

Peningkatan ini menandakan semakin banyak masyarakat dan perusahaan yang mulai memperhatikan aspek kesejahteraan pekerja pascakerja.

Baca Juga : OJK Perkuat Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Berdasarkan UU P2SK

Selain itu, total penjaminan pada perusahaan penjaminan tumbuh 4,43 persen, mencapai Rp738 miliar. Pertumbuhan tersebut mencerminkan peran aktif lembaga penjaminan dalam mendukung pembiayaan sektor UMKM dan dunia usaha yang membutuhkan akses modal dengan risiko terukur.

Asuransi Umum dan Jiwa Bergerak Dinamis

Pada sektor perasuransian, kinerja bervariasi antara asuransi umum dan asuransi jiwa.

Baca Juga : OJK Siap Dampingi Pemkot Makassar Aktifkan Kembali BPR untuk Dorong Akses Keuangan Aman dan Legal

Total premi asuransi umum tumbuh 8,83 persen, menandakan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan aset produktif, seperti kendaraan, properti, dan bisnis.

Sebaliknya, total premi asuransi jiwa mengalami penurunan -11,03 persen, namun diiringi peningkatan klaim asuransi jiwa sebesar 11,94 persen, menandakan fungsi proteksi tetap berjalan di tengah dinamika ekonomi.

Sementara itu, total klaim asuransi umum justru menurun -8,82 persen, yang menunjukkan tingkat risiko klaim dapat ditekan lebih baik oleh perusahaan asuransi.

Baca Juga : Generasi Finansial Cerdas di Era Digital: Sinergi OJK, LPS, dan BI Bekali Mahasiswa UIN Alauddin Hadapi Dunia Keuangan Masa Depan

“Fluktuasi di sektor asuransi merupakan hal wajar. Yang penting adalah kemampuan industri menjaga kepercayaan publik melalui transparansi dan pelayanan klaim yang cepat,” tutur Muchlasin.

Dorong Edukasi dan Literasi Keuangan

OJK menegaskan akan terus memperkuat literasi asuransi dan dana pensiun, terutama di kalangan pekerja muda dan pelaku usaha. Program edukasi ini dilakukan melalui kolaborasi dengan instansi pemerintah, universitas, dan komunitas.

Baca Juga : Tiga Pilar Ekonomi Nasional Bersatu di Kampus: OJK, LPS, dan BI Bekali Mahasiswa UIN Alauddin dengan Literasi Keuangan Era Digital

Langkah tersebut sejalan dengan strategi nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLKI), di mana OJK berperan memastikan masyarakat tidak hanya mengakses produk keuangan, tetapi juga memahami manfaat dan risikonya.

“Tantangan ke depan adalah memperluas cakupan perlindungan asuransi dan dana pensiun agar tidak hanya menjadi pilihan korporasi, tetapi juga kebutuhan personal setiap warga,” tambahnya.

Dengan kinerja yang solid dan tingkat kepercayaan yang terjaga, sektor asuransi, penjaminan, dan dana pensiun di Sulawesi Selatan diharapkan terus menjadi pilar penting dalam mendukung ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

BERITA TERKAIT