RAKYATKU. COM, MAKASSAR--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat terus memperkuat perannya sebagai garda depan literasi keuangan di wilayah timur Indonesia. Melalui kegiatan kuliah umum bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, OJK menggandeng dua lembaga pilar ekonomi nasional — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) — untuk memberikan edukasi langsung kepada mahasiswa.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi OJK Sulselbar dalam memperluas pemahaman publik mengenai pengelolaan keuangan yang aman, bijak, dan sesuai regulasi.
Muchlasin: Literasi Keuangan Harus Dimulai dari Kampus
Baca Juga : OJK Dorong Inklusi Keuangan di Daerah 3T Lewat Program Gizi SPPG Talaka di Pangkep
Kepala OJK Provinsi Sulselbar, Moch. Muchlasin, menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga cerdas secara finansial.
“Kami ingin mahasiswa menjadi generasi yang melek keuangan. Mereka harus tahu cara melindungi diri dari penipuan digital, investasi ilegal, dan produk keuangan yang tidak berizin,” ujar Muchlasin dalam pemaparannya di Aula FEBI UIN Alauddin.
Menurutnya, tantangan sektor jasa keuangan saat ini semakin kompleks dengan munculnya berbagai inovasi digital seperti fintech, peer-to-peer lending, hingga bursa karbon. Karena itu, OJK memperkuat fungsi pengawasan dan edukasi publik agar konsumen terlindungi dari risiko kerugian dan praktik yang menyesatkan.
Baca Juga : Sinergi OJK dan Pemerintah Dukung Asta Cita Lewat Program Gizi dan Inklusi Ekonomi di Pangkep
Sinergi Regional Dorong Keuangan Inklusif
Dalam kesempatan tersebut, Muchlasin juga menyoroti pentingnya sinergi antarotoritas keuangan. Melalui kerja sama berkelanjutan dengan LPS dan BI, OJK berupaya menjaga stabilitas ekonomi daerah, terutama di sektor perbankan dan keuangan mikro.
“Kami bersama LPS dan BI berkomitmen untuk memastikan masyarakat Sulawesi Selatan dan Barat mendapatkan akses keuangan yang luas, aman, dan terpercaya,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa OJK Sulselbar terus memperluas jangkauan edukasi ke pelosok daerah, termasuk melalui program Edukasi Keuangan di Pesantren dan Desa Inklusi Keuangan, agar literasi keuangan tidak hanya menyentuh kalangan perkotaan tetapi juga masyarakat akar rumput.
Mahasiswa Sebagai Agen Pelindung Konsumen
Muchlasin menilai mahasiswa sebagai kelompok potensial yang mampu menjadi “duta literasi keuangan” di lingkungan sosialnya. Dengan pengetahuan yang baik, mereka dapat berperan dalam mengedukasi keluarga dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menggunakan lembaga keuangan yang resmi dan terdaftar di OJK.
Baca Juga : Perempuan dan Generasi Muda Jadi Agen Literasi Keuangan di Financial Literacy Fest 2025
“Kalau generasi muda memahami cara kerja sistem keuangan, mereka akan menjadi pelindung pertama terhadap praktik keuangan ilegal,” tambahnya.
Dukungan Akademisi dan Kolaborasi Tiga Lembaga
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Hamdan Juhannis, menyambut baik kehadiran OJK dan dua lembaga mitra tersebut. Ia menilai bahwa sinergi antara otoritas keuangan dan kampus akan memperkaya wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca Juga : OJK Dorong Literasi Keuangan Lewat Financial Literacy Fest 2025 Bersama Jurnalis Perempuan Makassar
Kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan dari Fuad Zaen (Kepala Kantor Perwakilan LPS III Makassar) yang menjelaskan pentingnya kepercayaan publik terhadap perbankan, serta Rezki Ernadi Wimanda (Kepala Perwakilan BI Sulsel) yang menyoroti peran digitalisasi transaksi melalui QRIS dalam memperkuat ekonomi daerah.
Menuju Ekonomi Daerah yang Stabil dan Inklusif
Kegiatan kuliah umum ini menegaskan komitmen OJK Sulselbar untuk tidak hanya menjadi regulator, tetapi juga pendidik dan pelindung konsumen di level daerah.
Dengan terus mendorong kolaborasi lintas lembaga dan memperluas literasi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat, OJK berharap Sulawesi Selatan dan Barat dapat menjadi contoh daerah dengan sistem keuangan yang inklusif dan berintegritas tinggi.
“Masyarakat yang cerdas finansial adalah fondasi utama stabilitas ekonomi daerah,” tutup Muchlasin.
TAG
- #OJK sulselbar
- #Moch Muchlasin
- #literasi keuangan kampus
- #UIN Alauddin Makassar
- #pelindungan konsumen OJK
- #investasi ilegal
- #Fintech
- #LPS Makassar
- #BI Sulsel
- #inklusi keuangan daerah
- #edukasi finansial mahasiswa
- #stabilitas ekonomi regional