Jumat, 03 Oktober 2025 14:27
Mahendra Siregar & Guy Parmelin Tinjau Proyek ERP Peternakan KPBS Pangalengan
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, PANGALENGAN — Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar bersama Wakil Presiden Swiss Guy Parmelin meninjau peternakan sapi milik Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Bandung. Lokasi ini menjadi pilot project digitalisasi ekosistem Enterprise Resource Planning (erp) yang menghubungkan peternak rakyat, koperasi susu, dan industri dalam satu rantai terintegrasi.

 

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, perwakilan International Labour Organization (ILO), dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO).

Kunjungan ini menandai keberhasilan kolaborasi OJK dan ILO melalui Promise II Impact Project, yang fokus pada penguatan ekonomi daerah melalui digitalisasi sektor sapi perah. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya agenda pemerataan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberantasan kemiskinan.

Baca Juga : IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Likuiditas Pasar Modal Kian Menguat

Mahendra Siregar menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Swiss melalui ILO dan SECO.

 

“Salah satu program unggulan OJK adalah pengembangan ekonomi daerah melalui ekosistem keuangan yang kondusif dan berkelanjutan. Kami mendorong agar produk unggulan daerah menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya.

Mahendra menambahkan, kehadiran Wakil Presiden Swiss menjadi penguatan komitmen kerja sama internasional untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Ia berharap model digitalisasi ini dapat direplikasi di sektor lain, seperti pertanian dan peternakan lainnya.

Baca Juga : Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Dinamika Global

Wakil Presiden Swiss Guy Parmelin dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraan dapat berkunjung ke Jawa Barat.

“Proyek platform digital ini memudahkan petani mengakses pembiayaan dan meningkatkan proses produksi, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan,” kata Parmelin.

Hasan Fawzi menambahkan, digitalisasi pengelolaan bisnis peternakan membuka akses keuangan bagi peternak rakyat yang masih underbanked dan unbankable.

Baca Juga : World Investor Week 2025: OJK Tegaskan Komitmen Global Ciptakan Pasar Modal Aman dan Inklusif

“Teknologi menjadi jembatan antara sektor riil dan lembaga keuangan formal,” ujarnya.

Saat ini, OJK dan ILO juga mengembangkan program serupa di Malang, Jawa Timur, dengan mengintegrasikan ERP, Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA), dan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK) untuk memperluas akses pembiayaan peternak.

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Stella Christie, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Sekda Jawa Barat Herman Suyatman, Kepala OJK Jabar Darwisman, perwakilan Pemerintah dan Dubes Swiss, Country Director ILO Indonesia dan Timor-Leste Simrin Singh, serta Ketua KPBS Aun Gunawan.

Baca Juga : Presiden Prabowo Lantik Anggota Dewan Komisioner LPS 2025–2030, Anggito Abimanyu Resmi Jadi Ketua

Sebagai informasi, KPBS membina lebih dari 4.500 peternak dengan populasi 15.553 sapi perah, serta memproduksi rata-rata 80 ton susu per hari. ERP yang diterapkan KPBS menjadi model bisnis koperasi modern dalam menjaga keberlanjutan usaha, memperluas akses keuangan, dan menggerakkan ekonomi lokal.