Kamis, 25 September 2025 21:52
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin, Pemkot Makassar menunjukkan komitmen dalam mewujudkan kesetaraan kesempatan bagi seluruh warganya, termasuk penyandang disabilitas.

 

Berbagai program pemberdayaan digagas agar kelompok difabel dapat memperoleh ruang yang sama dalam pendidikan, pelatihan, maupun dunia kerja.

Kepedulian itu kembali ditegaskan melalui pelatihan dan fasilitasi penempatan tenaga kerja bagi penyandang disabilitas yang diselenggarakan di Makassar Creative Hub, Anjungan Losari, Kamis (25/9/2025). Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian dukungan Pemkot terhadap semangat literasi dan inklusif. Ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk meningkatkan keterampilan. 

Baca Juga : Munafri Klaim Pemkot Makassar Mampu Turunkan Tingkat Pengangguran di Tahun 2025

Program yang mendapat dukungan dari Baznas tersebut dirancang untuk memberikan bekal hard skill serta membuka akses penempatan kerja yang lebih luas bagi para penyandang difabel.

 

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir langsung dan menyampaikan apresiasinya atas program yang dinilai selaras dengan visi pembangunan kota yang setara bagi seluruh warga. Acara ini sangat positif dan sejalan dengan visi Pemerintah Kota Makassar. 

"Pembangunan kota harus berdasar kebersamaan, memposisikan semua warga setara atau sejajar, sama rata, sama rasa. Inklusif tidak boleh hanya menjadi slogan, tapi harus diwujudkan lewat kegiatan nyata seperti hari ini," ujarnya.

Baca Juga : Kota Makassar Siap Menuju Kota Bebas Kabel

Komitmen Pemkot Makassar dalam memberikan kesempatan kerja setara bagi penyandang disabilitas terbukti diwujudkan. Melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Oleh sebab itu, Appi menegaskan, penyandang disabilitas memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam proses pembangunan. 

Karena itu, Pemkot berkomitmen menjadi fasilitator agar kelompok difabel dapat memperoleh akses pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan yang layak.

"Saudara-saudara kita berkebutuhan khusus ini harus dibekali pendidikan dan pengetahuan yang cukup supaya mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Pemerintah Kota bersama Baznas tidak hanya memberi pelatihan, tapi juga menyiapkan proses penempatan kerja secara langsung. Ini langkah nyata agar inklusivitas benar-benar terlihat," tambahnya.

Baca Juga : Wali Kota dan Bunda PAUD Serahkan Hadiah Lomba Mewarnai Anak Semarak HAN 2025

Ia berharap pelatihan ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan berkelanjutan. Pemkot menargetkan program serupa dapat digelar secara berkala, memberi ruang seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas untuk berperan dalam pembangunan kota.

"Mudah-mudahan ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi menjadi awal pelatihan kedua, ketiga, dan seterusnya. Kita ingin memaksimalkan kesempatan agar saudara-saudara kita mendapat pekerjaan yang layak di Kota Makassar," tegasnya.

Pelatihan yang digagas Pemkot dan Baznas ini dirancang untuk membekali peserta dengan hard skill dan akses jaringan kerja yang lebih luas. 

Baca Juga : Pemkot Makassar Siapkan Kuota Sekolah Unggulan untuk Siswa Kurang Mampu

Program ini juga diharapkan mendorong kemandirian ekonomi penyandang disabilitas, sekaligus menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk berkontribusi dalam pembangunan.

Pemerintah Kota Makassar menyatakan akan terus memperkuat kolaborasi dengan Pemkot dan berbagai pihak agar pelatihan serupa bisa menjangkau lebih banyak difabel.

"Dengan langkah ini, kota Makassar membuka diri sebagai kota yang ramah dan inklusif, memastikan semua warganya mendapat kesempatan setara untuk tumbuh dan berkembang," tukasnya.

Baca Juga : Walikota Munafri Support PIMNAS 2025 yang Akan Diselenggarakan di Unhas Makassar

Kepala Disnaker Kota Makassar, Nielma Palamba menyebut program ini juga merupakan pengakuan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI terhadap kinerja Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan Kota Makassar yang dipercaya menjadi pelaksana pertama di tingkat kota.

Pelatihan berlangsung selama 10 hari, mulai 2–12 Oktober 2025, dengan fokus pada Administrasi Perkantoran dan Desain Grafis, dua bidang yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Seluruh pembiayaan pelatihan ditanggung oleh Baznas.

Sebanyak 22 peserta difabel mengikuti pelatihan yang digelar di Balai Besar Pengembangan Koperasi dan Produktivitas Makassar. 

"Mereka akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang diakui industri setelah menyelesaikan pelatihan," tutur Nielma.

Sebagai bentuk komitmen nyata, sembilan perusahaan menyatakan siap merekrut lulusan pelatihan antara lain sekuta 9 perusahaan.

"Kami sangat berterima kasih kepada dunia industri yang hadir dan siap menyerap tenaga kerja disabilitas. Semua lowongan telah disesuaikan dengan kompetensi yang dilatih," tutup Nielma.

BERITA TERKAIT