Kepercayaan Konsumen Jadi Bahan Bakar Pertumbuhan Kalla Toyota di 2025

RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Di tengah kondisi pasar otomotif yang melambat, Kalla Toyota menunjukkan performa gemilang. Hingga Agustus 2025, Kalla Toyota mencatat penjualan 12.849 unit, tumbuh sekitar 7,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).

Dengan capaian itu, Kalla Toyota berhasil menguasai pangsa pasar otomotif 38,6% di Sulawesi Selatan, sekaligus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan timur Indonesia.

General Manager Marketing Kalla Toyota, Suliadin, menyebut capaian ini sebagai bukti konsistensi perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen.

“Di saat market otomotif secara keseluruhan masih mengalami tekanan, Kalla Toyota justru bisa tumbuh positif. Ini menunjukkan kepercayaan konsumen tetap kuat, terutama karena kami hadir dengan produk yang tepat dan layanan purna jual yang menyeluruh,” ujarnya.

Rush, LCGC, hingga Hybrid jadi Produk Andalan

Kinerja Kalla Toyota tidak lepas dari kontribusi beberapa model andalan. Toyota Rush mendominasi penjualan dengan kontribusi sekitar 25% dari total unit. Segmen Low Cost Green Car (LCGC), melalui Agya dan Calya, juga tampil impresif dengan porsi lebih dari 20%.

Model legendaris Avanza dan Veloz tetap menjaga daya tarik di kelas MPV, menyumbang hampir 19% dari total penjualan.

Yang tak kalah menarik adalah pertumbuhan kendaraan hybrid. Hingga semester I/2025, penjualan mobil hybrid Toyota di Sulawesi melonjak 42% YoY, dari 469 unit menjadi 666 unit. Dengan pangsa pasar mencapai 76,4% di segmen hybrid, Toyota kian mengukuhkan dominasinya di pasar kendaraan ramah lingkungan.

Menurut Suliadin, tren ini sejalan dengan meningkatnya kepedulian konsumen terhadap efisiensi bahan bakar dan isu lingkungan.

Dampak Ekonomi dari Showroom hingga Bengkel

Pertumbuhan penjualan Kalla Toyota tidak hanya memperkuat posisi di industri otomotif, tetapi juga memberi dampak luas pada perekonomian Sulawesi.

Perputaran ekonomi regional: Penjualan lebih dari 12 ribu unit mobil berarti peredaran nilai triliunan rupiah, mulai dari transaksi kendaraan, pembiayaan kredit/leasing, hingga pajak kendaraan bermotor.

Lapangan kerja & multiplier effect: Aktivitas showroom, bengkel resmi, hingga jaringan spare part menciptakan lapangan kerja bagi ribuan orang. Mekanik hybrid, tenaga penjualan, hingga pemasok lokal ikut terdorong.

Transisi energi: Pertumbuhan hybrid menunjukkan arah pasar menuju kendaraan ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk memberikan insentif mobil rendah emisi.

Dengan kontribusi ini, Kalla Toyota tidak hanya menjadi pelaku bisnis otomotif, tetapi juga penggerak roda ekonomi regional.

Tantangan Pasar: Daya Beli dan Bunga Kredit

Meski tumbuh positif, tantangan tetap mengintai. Lesunya daya beli masyarakat, kenaikan bunga kredit kendaraan, dan fluktuasi harga BBM masih menjadi faktor penekan pasar otomotif.

Suliadin menyadari hal itu, sehingga strategi adaptif terus dijalankan seperti

Memperluas jaringan layanan membuka akses bengkel resmi di daerah perbatasan agar konsumen merasa aman dengan after sales.

Mendorong penjualan hybrid melalui edukasi konsumen, promosi khusus, dan pembiayaan menarik.

Program kredit fleksibel bekerja sama dengan perusahaan leasing untuk menghadirkan cicilan lebih ringan dan variatif.

Optimisme ke Depan

Dengan tren penjualan yang positif, Suliadin optimistis hingga akhir 2025 Kalla Toyota tetap berada di jalur pertumbuhan.

“Kami ingin terus menjadi pilihan utama masyarakat Sulawesi, baik untuk segmen konvensional maupun hybrid. Target mempertahankan bahkan menambah pangsa pasar sangat realistis, dengan dukungan produk, layanan, dan loyalitas konsumen,” tegasnya.

Dominasi Kalla Toyota hingga Agustus 2025 menjadi bukti bahwa strategi yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan meski pasar otomotif sedang lesu. Pangsa pasar 38,6% dan pertumbuhan 7% YoY bukan sekadar angka, melainkan cerminan kepercayaan konsumen Sulawesi terhadap brand Toyota dan kekuatan jaringan layanan Kalla.

Lebih dari sekadar menjual mobil, Kalla Toyota ikut menggerakkan ekonomi daerah dan memimpin transisi menuju mobilitas berkelanjutan.