Senin, 04 Agustus 2025 10:46
Editor : Redaksi

LELAKI Saldy, 30 tahun, pekerjaan sehari-hari adalah tukang batu. Bahkan, jika lagi menganggur--pekerjaan apa pun dilakoninya yang penting halal, agar bisa menghidupi tiga buah hatinya, Al Madinah (7), Al Afiah S (6) dan Muzzammil (3). Tapi siapa sangka, di tengah keterbatasan ekonomi itu, dia mampu berada di panggung dunia Tapak Suci di Malang.

 

Gemuruh sorak sorai para atlet dari 24 negara ditambah 24 provinsi di Indonesia yang membahana di gedung olah raga Pertamina Universitas Brawijaya, tak membuat Saldy gamang. Lelaki dengan postur tubuh yang cukup tinggi, 175 cm, mencoba mengayuh harapannya dengan tatapan nanar ke matras pertandingan.

"Saya harus menang. Ini untuk anak-anakku. Ini untuk istriku," ucapnya lirih, Rabu (30/7) sebelum pertandingan, dengan pakaian merahnya yang berstrip kuning.

Baca Juga : Siswa SD Inpres Taeng Taeng Gowa Torehkan Prestasi Tingkat Nasional

Saat ia mampu menumbangkan lawan-lawannya yang cukup tangguh, seperti dari Banten dan Kalimatan---ada perasaan membuncah, ia berlari ringan ke tribun penonton bersalaman dengan para pelatih dan official, saling berpelukan, bersalaman-ada air mata mengambang di sana.

 

"Luar biasa. Semangat, tunjukkan bahwa kamu bisa mengangkat nama Gowa," ujar Rusmanto, Sekum Tapak Suci 177 Putra Muhammadiyah Gowa, Jumat (1/8).

"Pendekar, doakan saya semoga saya bisa masuk final" lirih Saldy.

Baca Juga : Bupati Gowa Resmi Buka Bupati Gowa Cup I U-20: Ajang Cetak Atlet Muda Berprestasi

Tapi toh impian itu tumbang di tangan Jabar. Ada kesedihan yang mendalam, menoreh luka yang cukup dalam. Menunduk keluar lapangan. "Tidak apa-apa, prestasi ini sudah luar biasa. Tak semua atlet bisa capai seperti ini," ujar Arifuddin Saeni, Ketua Pimda 177 Putra Muhammadiyah Gowa, sembari menyemangati.

Saldy yang beristrikan Fasrika, tidak menyangka, namanya akan menorehkan prestasi di dunia pencak silat--sebab, hobi yang digelutinya selama ini adalah sepak bola.

Bertemu dengan mentornya, Sidiq Maulana, membuat dia berubah haluan. Di Tapak Suci, Saldy ditempa dengan latihan simultan. Tak heran, dalam waktu singkat pola permainan mulai terlihat.

Baca Juga : Wakil Bupati Gowa: LAN Punya Peran Strategis Cetak SDM Unggul

"Kami lakukan observasi dan Saldy memiliki bakat yang bisa berkembang di dunia silat," ujar Sidiq, Senin (4/8).