GOWA – Pemerintah Kabupaten Gowa memfokuskan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Tahun 2025 pada isu penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem. Agenda yang berlangsung di Baruga Karaeng Galesong, Kamis (17/4), mengusung tema “Gowa Maju: Kolaborasi Atasi Stunting”.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang Bukti, menegaskan bahwa Musrenbang ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan bentuk nyata komitmen untuk menyusun langkah konkret menurunkan angka stunting dan menghapus kemiskinan ekstrem.
"Forum ini harus melahirkan kebijakan yang fokus, terukur, dan mampu menjangkau kelompok masyarakat paling rentan secara efektif," ujarnya.
Baca Juga : Dorong Optimalisasi Pertanian, Wabup Gowa Soroti Irigasi dan Target Tanam
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam seluruh tahapan pembangunan, demi menciptakan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Husniah juga memperkenalkan program unggulan 100 hari kerja bertajuk “Gowa Bersama” yang merupakan akronim dari Bersih, Cerdas, Sejahtera, Sehat, dan Aman. Program ini menjadi simbol semangat gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Ketua DPW Puan Sulsel ini pun meminta seluruh kepala SKPD untuk mengimplementasikan program tersebut secara optimal, terutama dalam membantu masyarakat miskin ekstrem.
Baca Juga : Pemkab Gowa Libatkan Anak, Perempuan, dan Disabilitas dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
“Saya minta kepala SKPD turun langsung. Bantu mereka lewat bantuan sosial maupun program pemberdayaan,” tegasnya.
Ia juga menugaskan para pimpinan SKPD menjadi orang tua asuh bagi kelompok rentan. Pendekatan humanis ini diharapkan mampu membuka pemahaman lebih dalam terhadap kondisi lapangan dan mendorong solusi yang berkelanjutan.
“Menjadi orang tua asuh adalah tanggung jawab sosial. Ini langkah konkret menuju Gowa yang lebih maju,” pungkasnya.