Senin, 16 Desember 2024 14:23
(Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Rakyatku.com

RAKYATKU.COM - Komitmen menciptakan lingkungan yang lestari senantiasa diupayakan oleh PT Vale Indonesia. Perseroan ikut mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel). Hal ini juga sejalan dengan pilar ketiga dalam SDGs Indonesia yakni pembangunan lingkungan.

 

Selama 56 tahun beroperasi di Sulsel, PT Vale merupakan bagian dari group MIND ID memegang teguh prinsip pertambangan berkelanjutan (good mining practices). Dengan prinsip ini, perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan produksi (profit) tapi ikut memikirkan pemberdayaan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet) di sekitar wilayah operasional.

Salah satu komitmen terhadap lingkungan direalisasikan melalui program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Bersama Pemprov Sulsel, Perseroan ikut menjaga area hutan dengan melakukan penanaman pohon.

Baca Juga : PT Vale Perkenalkan Produk Herbal Binaan di International Conference and Expo Jamu Bali

Selama 2024, PT Vale telah berhasil merehabilitasi 14.230 hektar DAS di Sulsel yang tersebar di 17 kabupaten, seperti Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kota Pare-Pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara dan Wajo.

 

Terdapat 9,5 juta pohon dari berbagai jenis telah ditanam dalam program ini, yakni buangin, mahoni, pinus, eucalyptus, jati, puspa, dan tanaman Multipurpose Tree Species (MPTS).

Komitmen Perseroan untuk melakukan rehabilitasi juga menjadi bukti tanggung jawab sebagai pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH). Sebagai perusahaan tambang, PT Vale diwajibkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatan fungsi DAS di wilayah sekitar.

Baca Juga : PT Vale Gelar Operasi Katarak Gratis di Kolaka, Dukung Penurunan Angka Kebutaan

Kontribusi PT Vale ini membantu Pemprov Sulsel dalam menanam 10 juta bibit pohon di area DAS pada tahun 2024. Pencapaian ini sekaligus meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) menjadi 75,69 poin dan melebihi target nasional sebesar 74,39 poin.

“Kami merasa bangga karena turut membantu Pemprov Sulsel dalam menghadirkan kehidupan berkelanjutan. Apa yang kami lakukan sesuai dengan nilai perusahaan, yaitu menghargai bumi dan masyarakat,” ujar Chief of Sustainability and Coorporate Affairs Officer PT Vale, Bernardus Irmanto, dalam keterangannya, Senin (16/12/2024).

Bernardus Irmanto juga menambahkan saat ini PT Vale dipercayakan untuk melakukan rehabilitasi di luar wilayah Sulsel. “Ada program rehabilitasi DAS di Jawa Barat dan Bali yang sedang kami kerjakan. Terima kasih untuk kepercayaan yang diberikan kepada PT Vale. Ini adalah bukti nyata bahwa perseroan peduli terhadap kelestarian lingkungan, tidak hanya pada lahan yang ada di wilayah konsesinya,” ucapnya.

Baca Juga : PT Vale Indonesia Raih Pengakuan Tinggi di Indeks Integritas Bisnis Lestari

Dia merinci luas area rehabalititasi DAS mencapai lebih dari 33,092 hektar. Dari jumlah tersebut sudah ditanami 16,500 hektare dengan jumlah pohon sebanyak lebih dari 13,5 juta pohon.

Rehab DAS dilakukan di luar konsesi, yakni 17 kabupaten di Sulsel, 4 kabupaten di Sulawesi Tengah, 3 kabupaten di Jawa Barat, 6 kabupaten di Sulawesi Tenggara, dan 2 kabupaten di Bali.

“Tak hanya rehab DAS, upaya reklamasi juga terus dilakukan. Hingga Q3 2024 total area terbuka yang dimiliki mencapai 5,806,39 hektare, dari jumlah tersebut yang telah direklamasi sebanyak 3.835 hektare,” ujarnya.

Baca Juga : PT Vale Indonesia Raih Penghargaan di Indeks Integritas Bisnis Lestari 2024

Sementara, lebih dari 4,90 juta total akumulasi pohon yang telah ditanam termasuk tanaman endemik. “Lebih dari 80 ribu pohon kayu hitam (Ebony) ditanam yang menjadikan PT Vale sebagai salah satu konservasi kayu hitam terbesar di dunia, tentunya komitmen ini dapat terus dijalankan dengan maksimal,” ungkap Bernadus Irmanto.

Saat ini, per tahun nursery atau area pembibitan mampu memproduksi 700.000 bibit dengan luas lahan 2,5 hektare.

Dari jumlah tersebut sekitar 40% bibit yang ditanam merupakan pohon lokal, termasuk pohon endemik, yakni eboni (Diospyros celebica), dengen (Dillenia serata), kaloju (Caralia braciata), bitti (Vitex coffasus), uru (Emerillia tsiampacca), agathis (Agathis celebica), dan spesies lokal superior lainnya.

Baca Juga : PT Vale Raih Peningkatan Peringkat Kredit dari S&P, Dorong Kredibilitas Global

“Pada fasilitas produksi kami kembangkan produksi secara vegetatif/stek dan generatif/benih,sistem irigasi otomatis dengan pengatur waktu dan mengurangi sampah plastik melalui penggunaan wadah bibit secara berulang.Kami melakukan yang terbaik untuk meminimalkan jejak tambang kami dan terus merehabilitasi area (di dalam dan di luar konsesi) lebih dari 2,5 kali,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, menyatakan bahwa upaya rehabilitasi ini menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Sulsel, khususnya oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan meningkatkan kegiatan penanaman pohon secara intensif.

Dalam mewujudkan upaya tersebut, DLHK Sulsel juga berkolaborasi dengan beberapa perusahaan dalam proyek rehabilitasi DAS, dengan total penanaman pohon melebihi 10 juta bibit.

“Salah satu proyek besar adalah rehabilitasi DAS yang dilakukan oleh PT Vale, yang mencakup area seluas 14.000 hektare di beberapa kabupaten seperti Barru, Bone, Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Sidrap, Wajo, Gowa, dan Toraja Utara,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT