Sabtu, 23 November 2024 22:00
Peneliti Senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman saat memaparkan hasil survei. (Dok Rakyatku)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Lembaga Pengawasan Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil pengawasan Pilkada Luwu Timur (Lutim). Hasil survei tersebut dipublikasikan pada Sabtu malam, 23/11/2024 malam di Hotel Harper, Makassar. 

 

Peneliti Senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman menyebut penelitian dilakukan 7 - 14 November 2024 dengan melibatkan 440 responden. Dimana hasil survei itu Ibas - Puspa unggul 45,1 % disusul Budiman - Akbar yang merupakan petahana 38,3 % dan Isrullah - Usman 9,1 %.

“Dalam tiga kali survei yang dilakukan LSI hasilnya tidak jauh berbeda. Ibas - Puspa selalu unggul, dan petahana selalu konsisten di posisi kedua,” kata Ikrama Masloman.

Baca Juga : Paham Persoalan di Lutim, Pasangan Isrullah - Usman Unggul dalam Debat Perdana Luwu Timur

Dikatakan, ada beberapa alasan hasil survei petahana selalu berada di posisi kedua di bawah pasangan Ibas - Puspa.

 

"Pertama, sentimen yang menganggap daerah gini-gini saja, yang menandakan keinginan untuk perubahan. Pemilih ketika ditanya bagaimana keadaan kehidupan mereka sehari-hari, tabulasi angka yang menganggap kondisinya sama saja atau tidak ada perubahan dan kondisinya lebih buruk, angkanya sebesar 53,7 %," tambahnya.

Kedua yang disebutkan adalah tingkat persetujuan peringkat yang kurang menggembirakan. Dimana petahana yang kuat disebut biasanya mengantongi tingkat persepsi keberhasilan minal 75%.

Namun petahana Luwu Timur Budiman – Akbar Andi Leluasa tingkat keberhasilannya sebesar 65% dan 56,7%, dan ada yang menganggap kurang berhasil atau tidak berhasil sama sekali sebesar 31,6 dan 28%,” jelasnya.

Poin ketiga yang disebutkan adalah keinginan petahana memberikan kembali angkanya dibawah 50%, dimana sebesar 43,4 % yang menginginkan Budiman membantu kembali dengan 32 % yang tidak menginginkan dan yang tidak menjawab 24%, dan sebesar 34,8 % yang menginginkan Akbar Andi Leluasa membantu kembali dengan 30,9% yang tidak menginginkan dan yang tidak menjawab 34,3% karena kuatnya sentimen perubahan.

"Keempat, petahana kalah dari aspek kepribadian dengan penantang Ibas. Seperti menyenangkan, jujur, pintar, mampu mengambil keputusan, berwibawa, perhatian terhadap rakyat, taat beragama dan dermawan. Ibas unggul dengan selisih 5% sampai 14%," bebernya.

Jelang masa tenang yang dimulai 24 November, Ikrama menyebut kecil kemungkinan hasil penelitian ini akan berbeda dengan hasil Pilkada pada 27 November 2024 jika tidak ada tsunami politik.

"Kalau tidak ada tsunami politik atau tidak ada keseleo lidah petanya tidak akan berubah," katanya.

BERITA TERKAIT