RAKYATKU.COM, WAJO -- Bawaslu Sulawesi Selatan menggelar acara Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pemilihan Serentak tahun 2024 di Hotel Sallo Mall Kabupaten Wajo, Kamis (21/11/2024).
Acara ini, untuk meningkatkan pengawasan Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu" berintegritas menuju pemilihan berkualitas.
Sosialisasi ini dihadiri Koordinator Divisi Hukum, Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Sulsel Andarias Duma, Kabag Humas Bawaslu Sulsel Syarifuddin Anwar, Komisioner Bawaslu Wajo Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Wajo, Heriyanto dan pemateri Novita Kumala Sari Sutopo, Founder Growing Project dan Andi Tenri Sampeang, Mantan Komisioner KPU Wajo dan peserta dari Media dan Organisasi Kemasyarakatan.
Baca Juga : Masa Tenang Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Sulsel Terbitkan Surat Imbauan Netralitas ASN
Sementara itu, Kabag Humas Bawaslu Sulsel Syarifuddin Anwar menyampaikan pelaksanaan Pelatihan Patroli Siber untuk meminimalisir penyebaran informasi yang berpotensi memicu konflik sosial.
Selain itu, untuk mencegah pelanggaran pemilihan secara daring yang bertentangan dengan regulasi dan menjaga iklim pemilihan yang aman dan kondusif di ranah digital.
Syarifuddin mengharapkan melalui patroli siber mampu mendeteksi dan mencegah potensi pelanggaran atau penyebaran informasi yang menyesatkan atau bersifat provokasi di ruang digital dan cegah berita hoaks.
Baca Juga : 712 Pengawas TPS Kabupaten Wajo Awasi Distribusi Formulir C. Pemberitahuan Sampai ke Pemilih
Dalam kesempatan yang sama Komisioner Bawaslu Wajo, Heriyanto, bahwa Bawaslu Wajo telah melakukan pengawasan langsung melalui sosial media. Dimana Subjek dan objek pengawasannya sudah diatur utamanya terkait hoaks, ujaran kebencian dan isu sara.
Heriyanto menyampaikan terimakasih kepada Media di Wajo atas kerjasama dan kontribusinya dalam pengawasan.
“Ada beberapa temuan merupakan informasi awal dari teman teman media,” ujarnya.
Baca Juga : Bawaslu Wajo Ajak Masyarakat Cegah Pelanggaran Pilkada Selama Masa Tenang
Kordiv Hukum Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Sulsel, Andarias Duma menjelaskan, yang paling banyak di masyarakat merupakan informasi dari dunia maya, khususnya terkait hoaks, isu sara dan ujaran kebencian.
Menurutnya, banyak laporan yang masuk di Bawaslu Provinsi Sulsel yang laporan awal yang salah-satunya dari dunia maya.
“Kami berharap Bawaslu Wajo bersama jajaran untuk tetap berkoordinasi dengan teman media dan organisasi kemasyarakat terkait dengan terkait dengan pengawasan,” harapnya.