RAKYATKU.COM – Dalam komitmennya untuk menerapkan konsep Kota Rendah Karbon (Low Carbon City), Pejabat Pemerintah Kota Makassar melakukan kunjungan kerja ke Kota Maniwa di Jepang. Delegasi ini terdiri dari Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Andi Zulkifli Nanda, Kepala Dinas Pariwisata Muh Roem, dan Kepala Bagian Kerja Sama Andi Zulfitra Dianta.
Kepala Bappeda Andi Zulkifli Nanda mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk membahas rencana kerja sama city to city antara Kota Makassar dan Pemerintah Kota Maniwa. Sejak 2020, Pemerintah Kota Maniwa telah mendapatkan sertifikat dunia dalam penerapan program Zero Carbon City.
“Kunjungan ini terkait penjajakan kerja sama city to city antara Makassar, Pemerintah Kota Maniwa, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) terkait penyusunan perencanaan program Low Carbon City Makassar,” ujar Andi Zulkifli Nanda.
Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Raih 7 Penghargaan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
Delegasi dari Makassar berkesempatan meninjau sistem pengelolaan sampah Kota Maniwa, yang sedang melakukan percobaan pembuatan pupuk dari sampah rumah tangga untuk menciptakan masyarakat dekarbonisasi. Dalam kunjungannya, mereka diterima langsung oleh Wali Kota Maniwa, Noboru Ota. Kota Maniwa berhasil memproduksi 1.500 ton pupuk cair per tahun melalui sistem pengelolaan sampahnya.
Sebagai salah satu kota maju, Kota Makassar ingin belajar dari pengalaman Jepang dalam pengelolaan sampah dan penerapan program Zero Carbon City. “Hasil kunjungan kerja ini akan diusulkan kepada Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, untuk mengadopsi program Zero Carbon City Maniwa,” kata Zulkifli Nanda, Minggu (15/9/2024)
Delegasi juga mengadakan pertemuan dengan Yachiyo Engineering di Tokyo sebagai tindak lanjut dari perencanaan proyek sirkulasi biomassa, yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar, Universitas Hasanuddin, dan Kota Maniwa di bidang dekarbonisasi. Kerja sama ini merupakan bagian dari Low Carbon Growth Partnership antara Indonesia dan Jepang yang dibuat pada 2013.
Baca Juga : Makassar Berpeluang Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO
Selain itu, delegasi Pemkot Makassar mengunjungi Nippon Koei untuk melihat implementasi sistem kereta api perkotaan di Jepang, seperti LRT, AGT, dan Metro Capsule. “Kerja sama dengan Nippon Koei ini sudah berjalan di bidang kajian transportasi,” tutup Zulkifli Nanda.