Senin, 30 September 2024 20:34
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM  – Salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Wajo di bawah kepemimpinan Bupati H. Amran Mahmud, yakni Otodottoro, telah mendapatkan sambutan luas dari masyarakat.

 

Program ini bertujuan memberikan layanan kesehatan cepat dan tanggap kepada warga, khususnya yang berada di daerah terpencil. Sejak diluncurkan lima tahun lalu, Otodottoro telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Wajo.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, jumlah pasien yang telah dilayani melalui program Otodottoro terus meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga : Kapolres Wajo Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada Serentak Tanpa Hoax

Dengan total layanan mencapai 1.812 pasien dalam kurun waktu lima tahun, Otodottoro terbukti menjadi solusi efektif dalam memberikan pertolongan medis cepat, terutama bagi masyarakat yang memerlukan layanan medis segera namun terkendala jarak.

 

Bupati Wajo, H. Amran Mahmud, menyatakan bahwa program Otodottoro merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Wajo dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah.

"Kami memahami bahwa kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap masyarakat. Oleh karena itu, Otodottoro hadir untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan medis yang cepat dan tepat, tanpa terhambat oleh jarak dan waktu," ujar H. Amran Mahmud.

Baca Juga : Masyarakat Antusias Sambut Kehadiran Paslon Pammase di Rest Area Capt. Abidin Tobarakka

Program Otodottoro dilengkapi dengan ambulans yang beroperasi selama 24 jam, tim medis yang sigap, serta peralatan kesehatan yang memadai untuk memberikan pertolongan pertama kepada pasien.

Selain itu, program ini juga bekerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit di seluruh Kabupaten Wajo, memastikan koordinasi yang baik dalam merespons kebutuhan kesehatan warga.

Berikut adalah data jumlah pasien yang dilayani dari tahun 2020 hingga 2024:

Baca Juga : Oknum Camat di Wajo Diperiksa Bawaslu, Diduga Langgar Netralitas ASN

Tahun 2020: 250 pasien
Tahun 2021: 285 pasien
Tahun 2022: 357 pasien
Tahun 2023: 526 pasien
Januari-Agustus 2024: 394 pasien