RAKYATKU.COM, BALIKPAPAN - Perubahan iklim saat ini terus menjadi perhatian dan tantangan untuk berbagai sektor, termasuk bagi industri pertambangan. Sebagai bentuk kontribusi dalam menghadapi perubahan iklim, industri pertambangan dituntut untuk menghadirkan solusi dan langkah kolaboratif yang lebih tegas.
Salah satu bentuk langkah kolaboratif itu diwujudkan melalui Indonesia Climate Change Expo & Forum (ICCEF) 2024 yang berlangsung di Balikpapan, 20-22 September 2024. PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menjadi salah satu korporasi yang turut berpartisipasi dalam upaya positif menghadapi perubahan iklim.
ICCEF diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun menyelenggarakan Indonesia Climate Change Expo & Forum 2024. Secara resmi penyelenggaraan ICCEF dilaksanakan di Le Grande Ballroom Hotel Grand Jatra, Balikpapan pada Jumat (20/9/2024). Indonesia Change Expo & Forum 2024 ini mengangkat tema Industrialisasi Berkelanjutan & Gaya Hidup Dalam Perubahan Iklim Untuk Lintas Generasi.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
Acara ini juga merupakan rangkaian untuk Road to COP29 yang akan diselenggarakan di BAKU, Azerbaijan. PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), salah satu perusahaan nikel yang mengutamakan keberlanjutan berpartisipasi dalam Indonesia Climate Change Expo & Forum (ICCEF) 2024 di Balikpapan, 20-22 September 2024.
ICCEF mempertemukan lebih dari ratusan pemangku kepentingan untuk mengampanyekan strategi pengurangan emisi dan berbagi praktik inovatif yang mendukung transisi energi pada masyarakat.
Secara resmi Ketua Harian I Tim Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang mewakili Menteri KLHK, Ruandha Agung Sugardiman hadir membuka kegiatan tersebut. PT Vale hadir berkontribusi dan menunjukan bahwa perusahaan pertambangan bisa ambil bagian dalam keberlangsungan alam untuk generasi ke depan. Perseroan membuktikan bahwa kegiatan pertambangan yang memikirkan kondisi alam harus dilakukan dengan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan juga masyarakat.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
Head of Strategic & Corporate Affairs PT Vale, Budiawansyah mengatakan, kontribusi PT Vale pada kegiatan ini merupakan salah satu contoh bagaimana perusahaan melakukan upaya-upaya nyata untuk pelestarian lingkungan. Hal ini juga merupakan salah satu nilai dari PT Vale untuk mewujudkan tujuan pada dunia pertambangan sebagai perusahaan yang peduli akan keberlangsungan menjaga bumi.“Ini adalah sebuah sinegritas bagaimana upaya kita menjaga kualitas dan value kita untuk lingkungan” katanya.
Pada kesempatan campaign di ICCEF, Budiawansyah menyampaikan fokus Perseroan pada deklarasi bagaimana upaya PT Vale menuju Net Zero Emissions pada tahun 2050 yang merupakan target lebih awal dari program pemerintah.
Dia memaparkan,program-program dari PT Vale yang sudah dilakukan dari jangka panjang dan jangka pendek. “Kita akan saling sharing untuk bagaimana mengurangi karbon Co2 dan emisi juga inisiatif-inisiatif lain dengan teknologi dan inovasi” ujarnya.
Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Untuk itu, Budiawansyah berharap dengan adanya acara Indonesia Climate Change Expo & Forum 2024 ini harus memiliki hasil yang akan memberikan kontribusi positif. “Sharing knowledge teknologi dan inovasi bisa diterapkan bersama. Kita tidak bisa bergerak sendiri. Kita harus kolektif dan harus memiliki mindset untuk melestarikan bumi ini” ungkap Budiawansyah.
Melalui partisipasi di ICCEF 2024, PT Vale kian memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung target nasional dan global dalam pengurangan emisi. Forum ini juga menjadi ajang bagi perusahaan untuk mempromosikan inisiatif rendah karbon dan teknologi ramah lingkungan,sejalan dengan strategi jangka panjang ketahanan iklim hingga 2050.
“Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam inovasi yang mendukung keberlanjutan operasi tambang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat. Bersama-sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
Andilnya PT Vale dalam gelaran ICCEF mendapat respon positif dari Ketua Harian I Tim Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Ruandha Agung Sugardiman.Ruandha menuturkan, PT Vale merupakan perusahaan yang luar biasa yang sangat berfokus untuk tidak hanya mengambil hasil tambang namun juga berupaya untuk mengembalikan kondisi alam.
“Salah satu upaya yang dilakukan PT Vale dengan membuat persemaian yang didalamnya melakukan pembibitan pohon, termasuk pohon endemik,” tuturnya.
Tak hanya itu saja, Ruandha mengungkapkan, upaya dari PT Vale sudah sangat berhasil,dibuktikan dengan hadirnya persemaian yang dilakukan sudah terlihat nyata untuk melestarikan lingkungan untuk masa depan nanti. “Sukses PT Vale, semoga dapat terus melestarikan alam kita,” katanya.
Baca Juga : PT Vale Raih Penghargaan Terbaik Sektor Bahan Dasar di CSA Awards 2024
Sementara itu, Kasubdit Evaluasi Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan Timur, Arianti mengaku senang adanya edukasi komitmen terhadap lingkungan, karena memberikan informasi tambahan ke masyarakat agar bisa lebih memberi perhatian lebih kepada keberlangsungan lingkungan.
“Dengan adanya PT Vale, saya percaya bahwa perusahaan ini dapat menjadi media untuk dapat berkontribusi untuk melestarikan lingkungan. Biar masyarakat itu tidak hanya melihat sisi negatif. Namun juga sisi positif dari aktivitas pertambangan itu sendiri” ungkapnya.
Dalam menghadapi krisis iklim global yang semakin mendesak, Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada 2030, dan hingga 41% dengan dukungan internasional. Namun, laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2023 mengungkapkan bahwa emisi GRK Indonesia masih berkisar 2,7 hingga 2,9 gigaton. Kondisi ini memerlukan tindakan kolektif dan inovasi dari semua sektor, termasuk industri pertambangan.
Langkah Konkret PT Vale Menuju Masa Depan Rendah Emisi
PT Vale menunjukkan kepemimpinannya dalam upaya pengurangan emisi dengan berbagai inisiatif nyata. PT Vale turut mendeklarasikan komitmennya pada pelaksanaan Climate Change Conference of the Parties (COP26), di Glasglow, Agustus 2021.
Komitmen tersebut terkait upaya untuk mengurangi emisi GRK Scope 1 dan Scope 2 sebesar 33% pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.
Salah satu pencapaian penting adalah penggunaan 100% tenaga listrik dari tiga PLTA di Sorowako, menjadikan pabrik PT Vale sebagai salah satu yang paling rendah emisi karbon di Indonesia.
Pengurangan emisi juga dilanjutkan di proyek pengembangan Morowali,dimana smelter akan beralih ke energi bersih melalui pasokan listrik dari gas alam. Langkah ini terbukti mampu menekan emisi GRK serta polusi udara.
Head of Strategic & Corporate Affairs PT Vale, Budiawansyah mengatakan, PT Vale mendeklarasikan bahwa tujuan utama adalah mengurangi emisi GRK scope satu dan dua sebesar 33% pada tahun 2030 hingga akhirnya mencapai Net Zero Emission pada 2050.
“Di Glasgow (COP 26), kami mendeklarasikan tujuan kami untuk mengurangi emisi GRK Scope 1 dan Scope 2 sebesar 33% pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050,” paparnya pada Talkshow "Energy Transition For Accelerating NDC 2030 Target", Jumat, 20 September 2024.
Dalam 5 tahun ke depan, PT Vale fokus dalam mengganti reduktor di Kiln menjadi biomassa. Budiawansyah menyoroti bagaimana PT Vale telah melakukan trial hingga hingga 50% biomass sebagai redaktan pada tanur pereduksi dan di tahun 2024 ini direncanakan akan melakukan long trial 10% biomass sebagai redaktan pada tanur pereduksi.
“Saat ini kami telah melakukan trial hingga 50% biomass sebagai redaktan pada tanur pereduksi dan 20% biomassa sebagai burner pada coal mill. Tahun 2024 ini, kami akan melakukan long trial 10% biomass sebagai redaktan pada tanur pereduksi,” ungkap Budiawansyah. “Kita harus kolektif sehingga tujuan 33% bisa tercapai” lanjutnya.
Di sisi lain, kata Budiawansyah, sebagai kontribusi pada kondisi alam, PT Vale Indonesia melakukan reklamasi lahan bekas tambang sebagai salah satu bukti nyata. Dia memaparkan, per Agustus 2024, terdapat 3.818 hektar (ha) lahan yang telah direklamasi oleh PT Vale.
Sebagai langkah untuk mengembalikan kondisi lahan setelah aktivitas pertambangan pun PT Vale juga menanam 700.000 bibit per tahun dengan 60% adalah bibit pohon endemik seperti Ebony (Diospyros celebica) dan yang sedang dipamerkan adalah Dengen (Dillenia serat). Selain mereklamasi, PT Vale juga sangat berfokus pada menjaga keseimbangan People, Planet and Profit (3P).
“Keseimbangan ini seperti mengambil kredit untuk anak cucu sembari menyisakan untuk masa depan. Salah satu contohnya adalah dimana PT Vale beroperasi di dekat dengan danau Matano yang merupakan danau yang sensitif dan sumber besar bagi manusia,”terangnya.
Kata Budiawansyah, PT Vale beroperasi dalam tempat yang sensitif yaitu danau Matano, jika salah olah bisa coklat danaunya. “Tantangan kami adalah jika pengolahan kami tidak baik maka akan merusak lingkungan,”katanya.
Menghadapi tantangan dari berbagai pihak, Budiawansyah menjelaskan, bagaimana PT Vale menyelesaikan Key Programs salah satunya menghilangkan 11 juta liter HSFO menggunakan konversi electric boiler ramah lingkungan nomor satu.
“Selanjutnya adalah mengurangi kadar air dalam bijih, sehingga mengurangi bahan bakar untuk pengering. Ini adalah upaya bagaimana secara teknologi kita menghasilkan energi yg maksimal tetapi tetap ramah lingkungan” ungkap Budiawansyah dalam pemaparannya.
Selain Key Programs, PT Vale juga mengoperasikan tiga Hydro Plants dengan total investasi lebih dari $1 Miliar yang menjadikan operasi PT Vale sebagai pabrik RKEF dengan intensitas karbon terendah di Indonesia.
“Kami membangun dan mengoperasikan 3 hydro plants dengan total investasi lebih dari $1 Milliar, menjadikan operasi kami sebagai the lowest carbon intensity RKEF Plant di Indonesia” ujar Budiawansyah.
Selain upaya lingkungan, PT Vale juga aktif dalam memberdayakan komunitas masyarakat lokal di sekitar area operasional. Salah satunya adalah dengan memberdayakan tanaman Dengen yang digunakan sebagai minuman sehat sebagai salah satu upaya binaan ditujukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan perekonomian masyarakat.
“Saya ingin menyampaikan kita memikirkan bukan hanya area tambang, seperti kita melakukan reklamasi laham kritis sejumlah 3.818 hektar. Semoga ini bisa menjadi sedikit insight untuk kita bersama," tutup Budiawansyah.
Dengan langkah-langkah nyata dan komitmen jangka panjang, PT Vale siap mengambil peran aktif dalam menjawab tantangan perubahan iklim global, menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia dan dunia.