Kamis, 18 Juli 2024 10:27
Kunjungan mahasiswa Program Studi (Prodi) Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, di PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Sabtu (13/7/2024). (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Rakyatku.com

RAKYATKU.COM, KOLAKA - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menerima kunjungan 50 mahasiswa Program Studi (Prodi) Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sabtu (13/7/2024). Kunjungan studi lapang bertujuan mengamati langsung praktik pertambangan berkelanjutan yang diterapkan di IGP Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

 

Head of Project Pomalaa, Mohammad Rifai, menyatakan komitmen PT Vale dalam mendukung pendidikan dan dialog terbuka dengan para pelajar.

Rifai menjelaskan, PT Vale menerapkan prinsip 3P (People, Planet, Profit) dalam operasinya, dengan fokus tidak hanya pada profitabilitas, tetapi juga pada kesejahteraan manusia dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Bagian dari upaya perwujudan komitmen tersebut, PT Vale IGP Pomalaa membangun fasilitas Nursery atau pusat pembibitan tanaman yang dipersiapkan untuk mendukung reklamasi lahan pascatambang di IGP Pomalaa dan Bumi Mekongga.

 

“Kami menyiapkan sekitar 1 juta bibit tanaman per tahun di lahan seluas 5 hektare. Hadirnya Nursery ini diharapkan tidak hanya dimanfaatkan oleh PT Vale, tapi juga dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga kita bisa bersama-sama menjaga keberlangsungan ekosistem yang ada,” katanya.

Faisal Danud, dosen Prodi Kehutanan UHO, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diterima oleh mahasiswa di IGP Pomalaa. Dia berharap kunjungan perdana ini menjadi awal kolaborasi yang lebih erat antara UHO dan PT Vale IGP Pomalaa.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

“Semoga kunjungan ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi menjadi awal bagi mahasiswa UHO untuk mendapatkan pengalaman langsung terkait praktik pertambangan berkelanjutan di PT Vale,” pintanya.

Faisal menjelaskan, praktik lapangan ini berkaitan dengan salah satu mata kuliah di Prodi Kehutanan UHO, yaitu restorasi hutan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diajarkan tentang strategi perusahaan dalam memulihkan lahan yang terdegradasi, salah satunya adalah lahan pascatambang.

Menurutnya, PT Vale IGP Pomalaa menjadi pilihan yang tepat bagi mahasiswa Prodi Kehutanan UHO untuk memperkaya pengetahuan mereka. Ia juga memberikan dukungan ke PT Vale IGP Pomalaa untuk terus menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan secara konsisten.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

“Kami memilih PT Vale IGP Pomalaa karena melihat komitmen PT Vale dalam mereklamasi lahan pascatambang. Hal itu bisa dilihat di lapangan, lahannya sudah membentuk hutan dan ditanami berbagai jenis tumbuhan,” katanya.

Mahasiswa Prodi Kehutanan UHO, Aldi Kurniawan mengungkapkan kesan positifnya terhadap pengelolaan lahan pascatambang di IGP Pomalaa. Menurutnya, PT Vale tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga serius dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Kami melihat pengelolaan lahan pascatambang yang dilakukan PT Vale di Pomalaa ini sangat berhasil. Apa yang dilakukan PT Vale di Pomalaa ini diharapkan bisa diikuti oleh perusahaan pertambangan lainnya, khususnya di Sulawesi Tenggara,” ucapnya.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

Kunjungan mahasiswa UHO ke PT Vale IGP Pomalaa tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada para mahasiswa terkait praktik pertambangan berkelanjutan, tetapi juga menguatkan komitmen PT Vale dalam mendukung pendidikan dan pelestarian lingkungan di wilayah operasionalnya.