Jumat, 12 Juli 2024 09:20
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menggelar Business Model Competition 2024 bagi organisasi kemasyarakatan (ormas) dan kepemudaan. (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Rakyatku.com

RAKYATKU.COM, KOLAKA - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menggelar Business Model Competition 2024 bagi organisasi kemasyarakatan (ormas) dan kepemudaan dalam rangka membantu pengembangan kewirausahaan di area pemberdayaan. Kegiatan itu juga diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan HUT ke-56 PT Vale.

 

Kompetisi dibuka dengan menggelar sosialisasi pelaksanaan Business Model Competition, Jumat (5/7/2024), dan dilanjutkan dengan workshop kewirausahaan, Senin (8/7/2024), di salah satu hotel di Kolaka. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan berwirausaha pengurus ormas dan Karang Taruna di area pemberdayaan.

Dalam sosialisasi dan workshop kewirausahaan yang berlangsung 5-27 Juli 2024 ini, PT Vale menghadirkan praktisi kewirausahaan, Masitah dan Rahmat. Kehadiran kedua praktisi kewirausahaan yang dalam kesehariannya sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi negeri di Kolaka ini, diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan wirausaha kepada para peserta.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Head of Project Pomalaa, Mohammad Rifai, menyatakan, tujuan sosialisasi ini adalah memberikan bekal pengalaman, pengetahuan, dan pembinaan kewirausahaan berkelanjutan bagi peserta.

 

“Dengan mengusung prinsip pemberdayaan karakter inovatif, berdampak, dan berkelanjutan, kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal guna menciptakan dan meningkatkan jumlah praktisi kewirausahaan di Kolaka,” jelasnya.

Dia mengatakan, tujuan PT Vale hadir, yakni untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik, bersama. Tujuan tersebut, menjadi landasan praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan perseroan.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Rifai juga menekankan pentingnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi perekonomian Indonesia, yang telah menyumbang 60 persen produk domestik bruto (PDB) pada 2018.

“PT Vale IGP Pomalaa hadir dan berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan bertransformasi bersama dalam pengembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan di wilayah operasional kami. Kami berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal guna mencetak wirausahawan yang nantinya akan tumbuh dan berkembang bersama PT Vale, serta memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian lokal,” bebernya.

Dia mengungkapkan, PT Vale IGP Pomalaa ingin menggali potensi yang dimiliki para peserta di sektor UMKM. “Kami berharap, kegiatan ini dapat menguatkan ekosistem kewirausahaan yang melibatkan komunitas, pemerintah, maupun pemangku kepentingan lainnya, sehingga tercipta sinergi yang kuat untuk pengembangan UMKM di Kolaka,” kata Rifai.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Praktisi kewirausahaan, Masitah menjelaskan, bidang usaha yang diperlombakan dalam Business Model Competition meliputi kriya, boga, budidaya, pariwisata, agrobisnis, serta industri kreatif lainnya yang tidak termasuk dalam sektor pertambangan.

“Teknis kompetisi adalah setiap kelompok terdiri dari 3 orang, di mana masing-masing kelompok wajib membuat proposal rencana usaha,” terang Masitah.

“Kami akan membantu peserta membuat proposal rencana usaha. Fokusnya adalah membangun usaha yang memberikan dampak signifikan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar," imbuhnya.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

Salah seorang peserta, Wandi mengaku tertarik untuk mengembangkan peluang usaha itik petelur. Menurutnya, usaha itik petelur merupakan sebuah peluang usaha yang menjanjikan dan bisa memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal.

Peserta lainnya, Muhammad Risal, memiliki ide untuk mengembangkan pusat oleh-oleh yang menyediakan makanan, pakaian, dan kerajinan khas Kolaka. “Di Kolaka ini hampir tidak kelihatan jajanan oleh-oleh, sementara pengunjung dari luar cukup sering ke Kolaka. Kami melihat peluangnya ada, dan ingin mencoba membuka usaha tersebut, dengan harapan bisa menjadi pusat oleh-oleh yang terkenal di wilayah ini,” ucapnya.