Kamis, 27 Juni 2024 12:58
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, BARRU - Jemaah haji plus yang diberangkatkan oleh Travel Al-Hijrah mendatangi Mapolres Barru, Rabu malam (26/6/2024). Mereka melaporkan biro perjalanan yang beralamat di Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru tersebut atas dugaan penipuan.

 

Para jemaah mengaku ditelantarkan saat tiba di Arab Saudi. Fasilitas yang dijanjikan pihak travel tidak sesuai dengan kenyataan yang mereka dapatkan selama di tanah suci.

Salah seorang jemaah, Hantryke Umar yang merupakan istri polisi mengatakan mereka dibohongi soal visa. Visa yang mereka terima adalah visa ziarah ke Mekkah, bukan visa haji mujamalah seperti yang dijanjikan.

Baca Juga : Travel Al Hijrah Hadapi Tuduhan Penipuan Haji Plus, Pengacara Beri Klarifikasi

"Awalnya kami diyakinkan visa haji mujamalah, tapi kenyataannya visa ziarah. Kami sudah curiga sejak awal karena foto visa yang diberikan ditutupi. Tapi kami tetap yakin karena kami terlanjur percaya," kata Hantryke.

 

Akibat visa yang salah, Hantryke dan rombongannya mengalami berbagai kesulitan selama di Arab Saudi. Mereka dikejar-kejar oleh petugas setempat. Sempat tertahan di dalam kamar hotel, dan bahkan harus bersembunyi berjam-jam di kolong tempat tidur dan WC.

"Kami selalu disuruh lari-lari oleh bos travel untuk menghindari petugas. Parahnya, kami diberikan ID card dan gelang palsu. Padahal kami sudah bayar mahal, yakni Rp200 juta, tapi malah ditipu," terangnya.

Baca Juga : Travel Al-Hijrah Bantah Laporan Jemaah Haji Plus di Polisi, Sang Owner Buka Suara

Parahnya lagi, Hantryke dan jemaah lainnya mengaku sempat diberi makan tidak layak dan tidak disediakan tenda saat di Arafah. Mereka terpaksa tidur di lantai dan berjalan kaki 25 kilometer tanpa makan dari Jeddah ke Mekkah karena transportasi yang dijanjikan fiktif.

"Kami kepanasan, dua hari dua malam tidak tidur. Sementara jamaah lain dapat tenda dan tempat tidur. Kami dilepas begitu saja," kata Hantryke.

Jemaah lainnya, Syamsinar menambahkan bahwa total 42 jemaah dari berbagai daerah seperti Parepare, Mamuju, Gorontalo, dan Barru menggunakan jasa Travel Al-Hijrah. Meski syarat sah hajinya telah terpenuhi, namun mereka keberatan dengan pelayanan pihak travel.

Baca Juga : Waspada! Oknum Catut Nama Anggota DPR RI Muhammad Fauzi untuk Penipuan di Medsos

30 jemaah sepakat membawa persoalan ini ke ranah hukum Namun baru 5 orang di antaranya yang datang melapor Sebagian jemaah lainnya, menurut informasi masih tertahan di berbagai tempat seperti Abu Dhabi dan Jeddah menunggu dipulangkan.

"Kami menuntut bos travel dihukum dan uang kami dikembalikan. Karena janjinya beribadah haji yang nyaman, ternyata tidak seperti itu. Saya sendiri awalnya terlanjur percaya dengan travel ini, karena suami ownernya itu seorang polisi dan dia juga berangkat. Tapi ternyata fasilitas tidak sesuai yang diterima," ungkapnya.

Polres Barru telah menangani laporan tersebut dan berencana membuka posko pengaduan. Mereka mengantisipasi akan ada banyak jemaah susulan yang melapor dengan kasus serupa.

Baca Juga : Marak lagi Penipuan Penerimaan Pegawai PDAM, Beni Iskandar Tegas Sampaikan Ultimatum

Sebagai informasi tambahan, bahwa otoritas keamanan Arab Saudi memperketat aturan ibadah haji. Hanya pemegang visa haji yang boleh masuk ke Mekkah saat musim haji. Pemilik visa ziarah akan dikeluarkan dari Mekkah apabila kedapatan.

Hingga berita ini diturunkan, rakyatku.com sudah berusaha mengonfirmasi pihak travel Al-Hijrah, tapi belum ada jawaban.

Penulis : Achmad Afandy