Senin, 22 April 2024 17:07
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, WAJO - Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Provinsi Sulawesi Selatan mengambil langkah besar dalam upaya pelestarian lingkungan dengan meluncurkan program penanaman pohon berskala besar. Program ini bertujuan untuk menanam lebih dari 2 juta pohon di seluruh wilayah. Bahkan diklaim salam satu terbesar di dunia.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Kegiatan penanaman pohon ini berlangsung di Bendungan Gerak Tempe, Kelurahan Wiringpalenae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, yang menjadi pusat kegiatan pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

 

Program ini tidak hanya menandai komitmen Sulawesi Selatan terhadap keberlanjutan lingkungan. Tetapi juga menjadi simbol solidaritas dan aksi kolektif masyarakat dalam menjaga bumi.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Hari ini kita memberikan pesan kuat kepada masyarakat Sulawesi Selatan bahkan seluruh dunia pada Hari Bumi, 22 April ini adalah momentum untuk membangun kesadaran seluruh umat manusia. Dihuni 8 miliar orang hidup di bumi yang sama, kita mau memastikan, merawat agar anak cucu kita menikmati," kata Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Provinsi ini memiliki kawasan hutan seluas 2.610.000 Ha sesuai dengan SK 263 tahun 2019, dengan lahan kritis mencapai 41.715,10 Ha dan lahan sangat kritis seluas 70.054,57 Ha. Upaya rehabilitasi telah dilakukan pada beberapa lahan rusak, dengan rehabilitasi sekitar 400 Ha per tahun yang berada di luar kawasan hutan dan 2.000 Ha per tahun yang termasuk dalam kewenangan pemerintah pusat.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Namun, jika hanya mengandalkan program rehabilitasi hutan dan lahan yang bersumber dari anggaran APBD/APBN, yang hanya mampu melaksanakan sekitar 2.400 hektar per tahun, dibutuhkan waktu hingga 187 tahun untuk pemulihan total. Oleh karena itu, inisiatif penanaman pohon ini menjadi sangat penting.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak

"Maka untuk merehabilitasi lahan yang rusak dan sangat kritis itu, maka kita perlu waktu 187 tahun. Karena setiap hari, setiap pekan, setiap bulan dan setiap tahun bertambah lahan kritis dan rusak kita," ujarnya.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Dari total 2 juta bibit pohon yang ditanam, 25.000 batang berasal dari Persemaian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulsel, 300.000 batang dari Persemaian BPTH, 150.000 batang dari Persemaian BPTH Jeneberang, dan sisanya dari CSR perusahaan seperti PT. Vale, PT. PLN, Bank Sulselbar, serta kontribusi dari berbagai lembaga dan masyarakat.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

"Atas nama masyarakat Sulsel, saya ucapkan terima kasih," ucapnya.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Diketahui, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin telah meluncurkan Program Sedekah Pohon yang menanam berbagai jenis pohon seperti sukun, durian, nangka madu, manggis, dan lainnya. Program ini tidak hanya bertujuan untuk perbaikan lingkungan tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

 

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa

 

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam memerangi perubahan iklim dan meningkatkan kesadaran lingkunga di Sulawesi Selatan. 

BERITA TERKAIT