Sabtu, 23 Maret 2024 19:38
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAROS - Dalam hidup ini tak sedikit orang yang menganggap dirinya merasa sudah gagal dengan keterbatasan yang dimilikinya. Hal itu didasari oleh rasa putus asa dan hilangnya semangat untuk menjalani hidup. 

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Namun berbeda dengan seorang muadzin tuna netra di Desa Bonto Mate’ne, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dengan keterbatasan penglihatan, Muhammad Rifai (51) rela menyusuri jalan ke masjid tanpa bantuan orang lain untuk mengumandangkan azan di setiap waktu shalat.

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

 

Setiap hari, Rifai harus menempuh jarak kurang lebih 300 meter menuju masjid Istiqomah 7, tempat dimana ia kerap mengajak masyarakat sekitar untuk melaksanakan shalat melalui lafaz azannya. Aktifitas rutin yang dialkukan sejak 20 tahun silam.

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Baca Juga : Rusdi Masse Lantik Putri Dakka Jadi Ketua NasDem Luwu Utara

Dengan insting serta kebiasaan yang dijalaninya selama 20 tahun tersebut, bapak Rifai tanpa alat bantu ataupun didampingi orang lain menyusuri jalan dari rumahnya menuju ke masjid.

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

"Setiap mau masuk waktu shalat lima waktu, saya diingatkan oleh istri dan segera ke masjid untuk azan. Setiap ke masjid juga saya jalan sendiri karena saya sudah hafal jalannya, ada tiga kali tikungan untuk sampai ke masjid," jelas Rifai.

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Kondisi buta yang dialaminya terjadi sejak ia berumur 7 tahun. Dimana penyakit cacar yang dideritanya berkomplikasi ke syaraf matanya. Sehingga harus menderita kebutaan hingga saat ini. 

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

"Ini mungkin nikmat besar yang dikaruniakan Allah kepada saya. Karena saya tidak bisa bekerja saya niatkan untuk bertakwa kepada Allah dengan jalan itu," yutur Rifai.  

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Semangat hidup dan bermanfaat bagi banyak orang yang dimilki Bapak Rifai itu ternyata mengetuk hati terdalam pengusaha muda asal Palopo Putri Dakka, yang sempat singgah salat di masjid tempat bapak Rifai beraktivitas. 

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Putri tertegun dan tidak menyangka melihat bapak Rifai melakukan aktifitas seperti orang normal biasanya, saat bergegas membersihkan masjid dan melaksanakan azan di waktu salat azhar tiba.  

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

"Hati mana yang tidak tersentuh kalau melihat Bapak Rifai ini. Dia dengan keterbatasannya itu ke masjid untuk pergi azan dan menyiapkan masjid tanpa didampingi orang lain," terang Putri.

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Putri Dakka semakin terenyuh saat mengetahui kondisi ekonomi yang dialami oleh keluarg Rifai. Apalagi bapak Rifai tinggal serumah dengan seorang istri dan dua anak beserta seorang ibu yang sudah tua renta.

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Mungkin inilah yang jalan rejeki seseorang, Putri yang dikenal sebagai sosok yang peka dengan kondisi sosial di sekitarnya itu, tanpa ragu mengajak bapak Rifai untuk melaksanakan ibadah umrah. 

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

"Ini ganjaran buat pak Rifai yang dengan ikhlas dan tanpa pamrih bisa bermanfaat untuk banyak orang. Dengan rejeki yang diberikan oleh Allah, saya berniat mengumrahkan bapak Rifai ke Mekkah. Saya langsung telfon travel untuk membawakan koper dan kelengkapan umrah. Insya Allah dalam waktu dekat saya akan berangkat umrah bersama pak Rifai," jelas Putri.

 

Baca Juga : Putri Dakka Berbagi 1.000 Paket Sembako di Palopo

 

Selain itu putri juga memberikan modal usaha kepada istri bapak Rifai untuk bisa digunakan oleh keluarganya.

BERITA TERKAIT