Sabtu, 23 Maret 2024 13:00
Penanaman sekaligus panen nanas di Dusun Bette, Desa Jangan-Jangan, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Jumat (22/3/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, khususnya hortikultura. Setelah mencanangkan Sulsel sebagai penghasil pisang cavendish terbesar di dunia, kini dia menargetkan Sulsel menjadi penghasil nanas.

 

Diketahui, nanas juga merupakan salah satu komoditas ekspor. Saat ini, Indonesia baru bisa memenuhi 1 persen permintaan lebih dari 30 negara di dunia yang menyukai buah nanas.

Untuk menjadi industri, Pj Gubernur Bahtiar mengatakan nanas harus ditanam dalam jumlah besar hingga puluhan ribu hektare. Dia pun menargetkan dalam dua tahun ke depan, Sulsel harus mampu menanam nanas lebih dari 20 ribu hektare.

Baca Juga : Pemerintah Pusat Kirim Bantuan 40 Ton Beras untuk Korban Terdampak Banjir dan Longsor di Sulsel

"Untuk masuk ke skala industri, harus diproduksi massal, jika ingin dibangun pabrik pengolahan nanas misalnya dalam kemasan kaleng," jelas Bahtiar, Sabtu (23/3/2024).

 

Bahtiar mengungkapkan lahan tidak produktif di Sulsel sangat luas. Mencapai 2 juta hektare. Ada beberapa kabupaten yang selama ini sudah memproduksi nanas, tetapi masih skala kecil, hingga 200 hektare, seperti di Kabupaten Barru, Luwu Utara, Bone, dan Sinjai.

"Sulsel memiliki potensi yang sangat besar untuk komoditas nanas ini. Ini harus kita dorong agar Sulsel bisa menjadi provinsi penghasil nanas untuk skala industri dan memenuhi pasar ekspor," terangnya.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Beri Pendampingan Trauma Healing untuk Korban Banjir dan Longsor

Sebelumnya, Bahtiar telah melakukan penanaman nanas di sejumlah daerah di Sulsel. Salah satunya di Wajo. Di daerah ini, dia bahkan mendorong Desa Palippu sebagai salah satu desa percontohan pengembangan budi daya nanas.