Kamis, 21 Maret 2024 16:20
Jajaran Komisi VII DPR RI bersama manajemen PT Vale Indonesia di Kantor Perwakilan PT Vale di Makassar, Rabu (20/3/2024). (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menindaklanjuti proses divestasi saham PT Vale Indonesia ke PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID, pimpinan dan anggota Komisi VII DPR RI berkunjungan ke Kantor Perwakilan PT Vale di Makassar, Rabu (20/3/2024).

 

Rombongan dipimpin Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, bersama Anggota Komisi VII, Rico Sia dan Rusda Mahmud. Kehadiran mereka untuk menyampaikan dukungan ke PT Vale agar terus melanjutkan pertambangan yang baik sesuai prinsip prinsip environment, social, and governance (ESG).

Sugeng bersama rombongan diterima Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, serta direksi lainnya, Wakil Presiden Direktur, Adriansyah Chaniago, dan Direktur Keuangan, Bernardus Irmanto.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Pascadivestasi saham PT Vale yang sudah dilakukan pada 26 Februari lalu, Komisi VII berkunjung dan melakukan diskusi terkait langkah-langkah selanjutnya, dan lebih khusus terkait visi keberlanjutan dan isu-isu renewable energy.

 

"Kunjungan ini kita lakukan setelah MIND ID mengakuisisi saham Vale dan Sumitomo sebesar 14 persen sehingga MIND ID menjadi pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan 34 persen. Sedangkan, saham publik 20 persen dan 46 persen, masing-masing milik Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining (SMM)," terang Sugeng.

Dengan divestasi tersebut, praktis komposisi direksi perusahaan akan berubah. Posisi direktur utama akan ditentukan MIND ID, demikian halnya komisaris utama. Sementara, posisi direktur yang menangani operasional, sustainability, ESG, serta wakil komisaris akan ditentukan Vale Canada.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Komisi VII DPR RI tetap mendukung PT Vale untuk terus melanjutkan prinsip prinsip keberlanjutan dan pertambangan yang baik dan bisa menjadi contoh untuk perusahaan tambang lain.

Meskipun MIND ID berhak menentukan posisi direktur utama, untuk urusan bisnis, produksi, sustainability, renewable energy hingga ESG harus dipegang PT Vale sebagai perusahaan internasional yang punya pengalaman empiris dalam pertambangan.

"PT Vale memproduksi dengan memperhatikan ESG yang tepat, memperhatikan bagaimana environment dan satu-satunya industri yang smelternya menggunakan renewable energy, pembangkit listrik tenaga air. Maka PT Vale dikategorikan pertambangan yang sangat baik," ucap Sugeng.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Sugeng menjelaskan sudah datang langsung melihat praktik pertambangan yang dijalankan PT Vale di Sorowako, Luwu Timur.

"Saya sendiri sudah menyaksikan. Dari sisi ESG, yakni environment, saya melihat bagaimana hutan bisa dikembalikan (reklamasi) dengan benar. Dari sisi sosial, bisa memberi kemanfaatan baik secara nasional, memberi nilai tambah baik secara ekonomi maupun lingkungan, dan sinergitas yang baik. PT Vale juga kita harap akan memunculkan pengusaha-pengusaha baru, pengusaha lokal dengan kompetensi internasional," jelasnya.

Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia, menyampaikan dukungannya atas kesepakatan divestasi tersebut. "Dari awal kita tetap mendukung PT Vale. Untuk operasional, kita memang sepakat jangan dilepas (oleh PT Vale), dan diberikan kesempatan kepada mereka apalagi yang punya niat-niat tertentu," katanya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Sementara, Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Komisi VII DPR RI.

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih karena mendapat dukungan dari DPR RI, khususnya untuk pertambangan berkelanjutan PT Vale. Dari pertemuan ini, DPR sepakat yang baik harus tetap dipertahankan bahkan harus lebih baik lagi. Kita fokus ke hilirisasi nilai tambah, berkelanjutan, dan terus meningkatkan komitmen kita. Kami Mohon dukungan teman-teman semua bisa menjalankan dengan amanah, yang baik dan manfaat bagi banyak orang terutama bangsa negara," ujarnya.

Contoh Best Mining Practice

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

Sugeng menjelaskan, Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi, Riset, Teknologi, dan Lingkungan Hidup selalu menekankan pentingnya ESG untuk dijalankan perusahaan perusahaan pertambangan.

Dia pun berharap PT Vale Indonesia bisa menjadi best mining practice untuk perusahaan pertambangan karena menganggap prinsip ESG dijalankan dengan baik.

"Saya menyaksikan langsung di Sorowako, melihat bagaimana tata kelola lingkunganya, PLTA, danau kita saksikan langsung tidak berkurang kualitas airnya meskipun dipakai untuk kepentingan PLTA. Mudah-mudahan selanjutnya setelah dikelola MIND ID dan di bawah tupoksi PT Vale, sisi lingkungan terus berjalan dengan baik," harapnya.

Dia menjelaskan negara sedang kejar-kejaran dengan target net zero emmission dan untuk mencapainya bukan cuma kerja keras, tetapi biayanya sangat mahal.

"Menggunakan gas LNG, membangun tanggul (untuk pembangkit listrik tenaga air) itu mahal sekali. Green energy di pembangkitnya ini harus dipikirkan agar secara long term bisa untung," terangnya.

Karena itu, menurut dia, PT Vale dengan pengalaman empiris dalam mining, mampu memitigasi tantangan tersebut selama bertahun tahun. PT Vale, lanjutnya, telah menjadi korporasi tersehat, menjalankan ESG dengan baik, dan reforestrasi yang berhasil.

Febriany, sementara itu, mengungkapkan dirinya juga saat ini sebagai Wakil Ketua Apindo Bidang ESDM terus mendorong regulasi dan kebijakan pemerintahan terkait kemudahan dalam menjalankan renewable energy.

"Kita tidak melawan penggunaan batu bara, tapi paling tidak yang menjalankan renewable energy ini harusnya dipermudah," ungkapnya.

BERITA TERKAIT