Kamis, 14 Maret 2024 11:20
Pelatihan pembuatan nata de coco dan standardisasi pengemasan ikan asap yang digelar PT Vale IGP Morowali di Desa Laroue, Bungku Timur, Morowali, Senin-Rabu (4-6/3/2024). (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MOROWALI - PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali terus mewujudkan komitmennya menciptakan kemandirian masyarakat di area operasionalnya.

 

Salah satunya dilakukan dengan turut mendukung pengembangan UMKM di area pemberdayaan dengan menggelar pelatihan pembuatan nata de coco dan standardisasi pengemasan ikan asap. Pelatihan digelar di Desa Laroue, Bungku Timur, Morowali, Senin-Rabu (4-6/3/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di bidang kemandirian ekonomi yang bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan baru atas komoditas lokal yang berlimpah dan meningkatkan nilai tambah produksi lokal.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Sebanyak 20 peserta mengikuti pelatihan ini, terdiri atas masyarakat Desa Laroue, perwakilan anggota TP PKK), serta pelaku usaha ikan asap di area pemberdayaan. Camat Bungku Timur, Sukman Gamal, hadir membuka pelatihan tersebut.

 

Director of Mine Project IGP Morowali, Wafir, menuturkan kegiatan yang pertama kali diadakan ini merupakan salah satu dukungan perusahaan untuk membantu masyarakat menjadi lebih mandiri melalui pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan keterampilan.

“Perseroan yakin dengan komitmen perusahaan untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah berkontribusi memberdayakan UMKM lokal, dapat menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi lokal," ujarnya.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Hal ini, kata dia, sejalan dengan program inisiatif dari PT Vale Indonesia untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas masyarakat sekitar daerah operasionalnya di dalam wilayah pemberdayaan. Perseroan juga ingin menciptakan kemandirian masyarakat jika pertambangan bukan lagi menjadi sumber penghasilan daerah mereka.

Wafir berharap kegiatan pengembangan ekonomi lokal seperti ini bisa digelar di 13 desa pemberdayaan PT Vale lainnya dengan olahan yang berbeda beda. Dengan begitu, bisa menciptakan produk unggulan UMKM masing-masing desa.

“Semoga inisiatif positif semacam ini terus berlanjut hingga nantinya setiap desa pemberdayaan memiliki produk unggulan UMKM," ucapnya.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Camat Bungku Timur, Sukman Gamal, mengapresiasi kegiatan ini karena membantu mendorong pengembangan UMKM dengan menciptakan ide usaha baru. “Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini karena bisa menjadi produk unggulan UMKM di Kecamatan Bungku Timur,” katanya.

Salah seorang peserta yang berasal dari Desa Onepute Jaya, Tri Puji Nurjanah, mengungkapkan selama mengikuti pelatihan ini banyak ilmu yang diperoleh, mulai dari manajemen kelompok, harga pokok penjualan, hingga pemasarannya.

“Kami sangat mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan ini. Banyak ilmu yang kami dapatkan, tidak hanya tentang produksi dan pengemasan, tetapi juga ilmu pengelolaan kelompok, keuangan, dan pemasaran produk,” ungkapnya.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Tri berharap, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat bisa lebih memanfaatkan hasil tanaman apa yang ada di sekitar, terutama kelapa yang bisa menjadi berbagai macam olahan bermanfaat.