Selasa, 12 Maret 2024 11:05
Peserta melakukan praktik pemadaman karhutla yang dipandu tim Manggala Agni dari Daops Wilayah II Malili di kawasan Enggano, Kecamatan Towuti, Luwu Timur. (Foto: PT Vale Indonesia)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, SOROWAKOPT Vale Indonesia kembali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Kali ini, perseroan berkolaborasi Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

 

Melalui bimbingan teknis (bimtek) yang digelar Rabu—Jumat (6—8/3/2024), PT Vale menghadirkan tim Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Sulawesi untuk pembentukan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) PT Vale. Kegiatan diikuti 48 peserta dari 6 departemen di PT Vale.

Director Environment & Permit Management PT Vale, Zainuddin, mengatakan melihat tingginya kasus kebakaran yang terjadi tahun lalu, membuat pihaknya merasa perlu untuk menggelar bimtek pembentukan Brigade Pengendalian Karhutla PT Vale.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

“Melalui bimtek ini kami juga ingin mendiskusikan beberapa hal, termasuk upaya dan antisipasi terjadinya karhutla di area kerja PT Vale. Di sini kita juga ada teman-teman dari fire rescue sebagai peserta,” ungkapnya.

 

Ada berbagai rangkaian kegiatan selama bimtek yang berlangsung di Wooden House Nursery, di antaranya materi kebijakan darkarhutla, teori dasar darkarhutla, pencegahan karhutla, teknik pemadaman karhutla, dan pengenalan peralatan karhutla.

Selain materi, peserta juga melakukan praktik pemadaman karhutla yang dipandu tim Manggala Agni dari Daops Wilayah II Malili di kawasan Enggano, Kecamatan Towuti.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

"Kami harap akan lebih banyak lagi komunikasi yang dibangun setelah ini. Kami tentu masih butuh banyak masukan dan saling bertukar pikiran dalam upaya pencegahan karhutla di Luwu Timur, utamanya di area kerja PT Vale," ujar Zainuddin.

Kepala Balai PPI Sulawesi, Benny Ahadian Noor, menyatakan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membangun kerja sama dengan PT Vale. Hal tersebut menjadi salah satu upaya perusahaan menjalankan kewajibannya untuk membentuk tim pengendalian karhutla.

“Kita memang tidak bisa bekerja sendiri, karena itu dibutuhkan kolaborasi untuk menguatkan SDM yang ada. Termasuk bagaimana kita melihat ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Semua kami bahas di sini,” kata Benny.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Balai PPI memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan peningkatan pemahaman, baik bagi pemerintah daerah maupun pelaku usaha yang memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan, tentang risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“PT Vale sebenarnya sudah memiliki tim yang kuat, tetapi mungkin konsep atau sistem yang dibangun selama ini lebih ke penanganan kebakaran aset. Kebakaran hutan dan lahan itu merupakan hal spesifik, jadi punya teknik dan cara penanganan khusus,” tuturnya.

Menurutnya, sejauh ini PT Vale telah berkontribusi dan menunjukkan tanggung jawab dalam upaya penanganan karhutla di area operasinya. Begitu juga insiden kebakaran lain yang kerap terjadi di luar kawasan hutan.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Benny mengatakan kesigapan itu perlu dijaga agar pengendalian dan penanganan karhutla bisa terus ditingkatkan. Olehnya, kegiatan ini menjadi ajang untuk belajar bersama dan saling menguatkan SDM.