Senin, 11 Maret 2024 22:05
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin (mengendarai motor), bersama rombongan saat meninjau lokasi rencana pembangunan stadion bertaraf internasional di Makassar, Senin (11/3/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Maros, Chaidir Syam, meninjau lokasi rencana pembangunan stadion bertaraf internasional di Makassar, Senin (11/3/2024).

 

Danny Pomanto, sapaan akrab Wali Kota Makassar, mengaku setelah ditinjau lokasi pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut sesuai standar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). Demikian juga untuk ukuran lahannya sudah sesuai syarat yang diinginkan pemerintah pusat untuk dimulai pembangunan stadion tersebut.

"Alhamdulillah apa yang digambar sesuai yang di lapangan, sesuai size-nya memenuhi syarat. Kalau seandainya stasiun utama Senayan dipindahkan ke sini cukup. Kedua, tidak bertentangan dengan KKOP. Ketiga, pengembangan Kawasan Maminasata itu bisa kita lakukan," katanya.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Menurutnya, apa yang dilakukan saat ini merupakan wujud kekompakan baik Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, Pemkab Maros, Gowa, Takalar, dan Pangkep.

 

"Ini semua karena kita kompak karena ada Bapak Gubernur, kekompakan Maros, Gowa, Takalar, dan Pangkep, itu intinya," lanjut Danny Pomanto.

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, sementara itu mengatakan, apa yang disampaikan Wali Kota Makassar betul-betul profesional. Bukan sebagai wali kota, tetapi sebagai profesional ahli perencanaan.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Menurut Bahtiar, selain pembangunan stadion bertaraf internasional, lewat kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di daerah Maminasata, akan membantu kawasan kota baru nantinya.

"Ini di belakang kita ini akan menjadi kawasan kota mandiri, kota baru, yang kita bayangkan 10.000 hektare sampai di wilayah Maros nantinya. Ini menjadi fasumnya, ini jadi fasilitas publik nantinya. Kita bayangkan di Jakarta ada Senayan di sebelahnya ada di sana Pondok Indah, ada di sana Simprut ada yang lainnya," tuturnya.